:I will fly high into the sky with all the dreams and all my inspiration:
Saturday 17 March 2012
: itsme
ketika perlahan tertikam batas kerinduan membentang kekuatan
ketika gemulai para ilalang diterpa angin selatan bemakna
ketika butiran tirta memutih menghiasi kuntum demi kuntum
ketika menggores lukisan purba dipelataran puncak membeku,
ketika penatmu mengukir asa menghantar serambi malam
ketika memuja dini hari menyunting taburan desah tiada terhenti
:refiducian-1
ketika para dedaunan menyatu peluh hujan berjatuhan
ketika halilintar mengguncang getaran mendesah makna dialtar
ketika langit menguliti jendela malam bertahta tiada terhenti
ketika berbinar bening danau matamu perlahan meredup
ketika hembusan sang bayu menerpa perjalanan panjang
ketika sebutir penantian menetak palung rembulan terdalam
ketika busur menikam anak panah terlepas cadik mencecap
ketika kerinduan dipalungmu merangkai ribuan nafas memburu
ketika diujung kenikmatan bertahta kelambu sutera ungumu
:refiducian-2
ketika bentangan tebing terjal kian meranum aksara usang
ketika lantunan simponi berdesah membuncah lekukan semesta
ketika melukis mata dewa memerah senja jingga nan menjingga
ketika langit melempar saat tiba menatah sukma lautan pilihanmu
ketika sinar rembulan menikam langkah mengalir sungai kasih
ketika hamparan pasir melingkari tepian mencadik memanggil
ketika tarian hujan melumat aksara altarmu terbentang semerbak
ketika simponi sungai berkualamu menghantar langit tenggelam
ketika satu kosa bertahta berjuta juta makna tiada bertepi
:refiducian-3
batavia:
2011
.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
menuju senja langit kembali mengurai desah
ReplyDeletetentang sepotong kisah terpenggal membentuk gemawan penuh luka
dilahirkannya anakanak angkasa di antara lebat hujan
rinai membasah di dada amanah
kesakitan itu masih saja membayang langkah
menjejak kaki di ranah hendak berpulang
di mana akar rumbia masih memayungi jingga yang terbentuk
bersama kepulan asap tungku dari patahan arang kayu mahoni
jiwa gigil mengetuk dinding beku
sementara ratusan kecapung masih saja berlarian
mengejar laron yang berjubel memenuhi nganga goa
hendak ke manakah akhir petualang?
lalu, di mana jua arti setia yang sebenarnya
jika air mata telah diminumnya pula
meski air tak berhenti ngalir dari saripati pegunungan
nira dari sepincuk ketegaran pun telah pula direguk
masih saja mimpi itu menggantung nalar
di seberang pulau bocahbocah telanjang kaki
mencabik jantung dengan jerit tak terperi
jadikan malam semakin gugu menuju penghabisan