Saturday 28 April 2018


(1) perempuan berparas senja menulis puisi diatas selembar daun keladi berbasuh embun kepagian tertambat memintal tali kemudi bersemayam bulir bulir air mata hujan tertetak lengkungan pelangi mengejar seribu langkah malam telanjang kemarin tergadai satu kerinduan meniti telaga matahari meniup mimpi  
(2)  perempuan berparas senja menulis puisi diatas selembar daun keladi mencium kening sang pemuja hujan meringgomi sukma berbalut tubuh sebaris benang tersulam sayatan mencumbu belulang diatas perapian merajam birahi sang jahanan berwajah pasi berambut ikal mayang laksana gelombang lautan menepis buih ombak perlahan meracau desah nafas satu demi satu menari jemari melukisan mutiara dasar samudera  
(3) perempuan berparas senja menulis puisi diatas selembar daun keladi menuai rembulan bersemayam sang bayu membuai malam meminang berjuta kerlipan gemintang berselimut alunan simponi belantara sukma membasuh semu merayu

Tuesday 18 August 2015

18815- Ismael Daeng Sannang di Jl.petitenget, seminyak. BaLi
Dear Trumbu Karang Alam, bila angin laut menempatkan kita dalam satu pusaran pacu, kelak kita bersua di pettitenget untuk sebuah ritual pemujaan prameswari dimana engkau dan aku saling berbagi pusaka. _ Wahai setara kemala, gegana ratri dimana rimamu melembana selayar purnama bertabur gemintang.   O, peram yang kian purba sejati peradaban cinta. ---  ruam, aram temaram sebersit mutiara kalam..



 perlahan mantera berkumandang menjemput nafas kian meredup tatapan mata membiting jejak gelombang bersinggasana kerajaan terlewati menuai sepi sepertiga malam terlewati ufuk seminyak menderu menuai canggu penantian usang warisan para dewata ....  membisu satu makna .... simponi ombak membelah selat terdampar memuja seminyak bermandi mantera petitenget berjubah pujian sang dewata ...
Salam rinduku Karaeng Sepupu. -------- dear, Karaeng Sepupu Ismael Daeng Sannang, _ sebaris alunan ujung selendang pusaka prameswari menyunting siang memuja malam kerinduan memeluk seribu cahaya laksana burung pipit bersenandung membuka lembaran kitab purba bersemu dicadikmu membahana persembahan desiran angin malam bertahta jejak seminyak menjelma pujian petitenget melintasi kerajaan antah berantah ...  ---

credo



pembicaraan Credo,
... Bertatah kemenangan dalam doa
pasrah menjelma aku percaya
termaktub kerinduan sang dewata
tersulam sepuluh salam pujian semesta
bermantra dewi khayangan
bermahligai kemuliaan
bermakna terpujilah para malaikat
bersanding para kudus
berperisai kemenangan
abadi ... 

si tu savais combien jet'aime, 
tu comprendrais que sans toi 
tous les jours sont blemes #  

pembicaraan matahari.
4 Agustus pukul 22:28 · 

pembicaraan membelah matahari, ...
malam tergadai diujung badik
menoreh mantra membelah matahari ...
29415

menjelma mantra sang kitab purba
memukat langit berparas tembaga
legian.kute#22.2.2015

bertahta
pualam-pualam
semesta
18515

semburat pagi terkikis alunan seikat sapu lidi
tersemat kata mengulam pucuk pohon mahoni ...
26515

malam menatah matahari berseru suara alam
menimang mantra kitab purba menjelma
sang membinar *
31515


memetik ujung serpihan hujan makna
membakar api tersulam tanah
memintal air tertiup angin
membiting empat penjuru angin

Jakarta- 13615
#‎amethys

senja setengah telanjang
menikmati persetubuhan
matahari membumi -
7715

senja perlahan membalut lengkungan wajah
pelangi bertaburan manik-manik melingkari
gelombang rambut samudera tergelung
menggaris piramid pertapaan antahberantah #
20715

Semilir angin kutabesar
merajut jemari semesta
diujung sehelai benang kenikmatan -
220715 -

sebait puisi menuai semburat senja
berkhutbah padang ilalang
berbisik deburan ombak
memecah ujung karang ...
2815

merajut serpihan cahaya matahari
diatas gelombang ikal mayang semesta
menitis kasih laksana kerlipan permata ..
4815



Monday 11 May 2015

pembicaraan semesta

(1) percakapan pagi ini,
diawali langkah menuju jalan ragunan, mencari sarapan pagi ...
#‎enggak jadi makannya?? #enggak jadi. #‎mungkin nanti sore. 
#‎hehehe ... Sudah mandi?? #‎kaloo libur irir air # maksudnya?? 
#‎gak mandi .. Hahahaa.... # tetap cantik koq.. Muuahh .. 
# gombiiiiiiillllll ... # ouppss.. Gombeelll?? #‎lihat ?? 
Yang makan kuaciii?? --   

(2) Percakapan siang ini, matahari terasa sangat menyengat setiap pori-pori kehidupan ...
Lirih suaramu terdengar # sepanjang jalan jatinegara berada diseberang gereja tua mereka.
Memintal batu demi batu mengais nafkah untuk anak istri # ....
Kerlipan lampu setia menunggu langkah lunglai pemilik tubuh renta
memikul batuk yang terseret nafas kesedihan #
oohhh... Kembali suaramu lirih... #
sesekali diantara sesak nafas dan batuk tubuh renta itu melempar ludah kental
 bercampur darah berwarna kehitaman... 

(3)  Percakapan senja tadi, setiap hari sepeda tua ini sebanyak tiga kali saya kayuh melintasi ruang dan waktu # perlahan tatapan tertuju kesepeda tua berwarna kusam bertaburan karat membunuh warna usang # oohhh... Suara berdecak kagum menatap bola mata sendu nan merayu .... berbisik kepada angin melempar pertanyaan kapan saja waktu sepeda tua itu di kayuh... 

(4) Diatas meja kecil segelas kopi hitam pekat berhias kepulan asap disertai aroma durian berasal dari dalam gelas terdapat dua butir durian .... Disebelahnya masih utuh bagian lain dari sebuah durian... Perlahan senja kian sempurna terbunuh satu persatu berguguran diujung keris sang kelam malam ..... 

(5) Baiklah- aku mengayuh sepeda pemberian mediang kakekku ini keika selesai shollat subuh ... # menuju kemana ?? Setelah embun menghalau langkah kaki melaju diatas pedal sepeda tua #. .... Oohhh menuju taman kota Jakarta yang penuh dengan berjuta-juta cerita.... Merupakan lambang kejayaan negeri Indonesia ini .... 

(6) ..... Kemudian kembali mengayuhnya menuju pasar jatinegara ...
Walaupun sejauh itu dapat ditempauh dengan waktu lebih cepat...
Karena melintasi ruang dan waktu .... #
ooohhh... Sepeda negeri diatas awan ...
Sekejap mata akan sampai dimana keinginan terkabulkan # 

(7)  ...... dipertemuan empat penjuru angin pasar jatinegara tertambat berjuta-juta cita dan cinta ... Huuhhh... Termasuk diriku didalam lingkaran usang itu... Menunjuk segerombolan para pengrajin batu akik berparas lusuh termakan usia tertikam tiang pancang # ... Sudut mata membiting jemari manis sebelah kanan seonggok batu hitam menantang matahari dipertengahan jalan pulang menuju ufuk bara # .... Suara lirih bergetar menyapa lengkingan gerenda waktu menatah ruang tiada berhenti ..... 

(8) percakapan seorang ibu tua penambang batu, langkah kaki perempuan renta itu melintasi perbukitan kampung baturaja berselendang harapan menuai kasih berserat kura-kura .... #. .... Sebilah lembing mengarungi angkasa raya terlempar membunuh serpihan tebing mengurai darah menetas lintasan makna purba ... # baiklah, sebongkah nasi bersulam ikan teri berlappis daun pisang tersesat meminang angan usang ...... 

(9) perbincangan seorang penulis sejarah usang, .... Selembar kata-kata memintal pertapaan usang bersemi kembang setaman diatas kerlipan gemintang parapial membelah matahari .... # jemari semesta menimang noktah bersudut tiga perupa melukis alunan tanah menitis air terbakar api bercorak hitam penjelmaan kecubung api .....

(10) perbincangan setelah bersantap siang, .... Masakan seperti ini merupakan masakan termahal diseluruh menjalani pertapaan ... # tentu saja, masih seperti pendahulu kita menggunakan peralatan sederhana .... # tetapi, pada kesempatan ini semua mulai beralih menjadi lebih menuju sekunder dibandingkan primer ... # dipenghujung kata seekor lalat tetap terbang mencari tiang sampan ....

(11) perbincangan pandai besi, .... Engkau menyebutnya tungku matahari bersulam enam pintu bersuling angin lautan ... # tentu saja ketika sebilah pusaka terbakar mantra berbisik mengurai lengkungan aliran sungai api menjelma lima jemari bertatah langit bersebadan bumi ...

(12) perbincangan perempuan pemikul api, ...... langit berwajah kelam memanah awan bertaburan hujan kata-kata berselimut angkara murka ... # satu persembahan terbunuh diujung tanjung bersemedi pujangga memetik daun syair laksana air kehidupan bersendratari kematian 

(13) ....  perbincangan pemancing diatas dermaga, ....... Oohhh .. Senja ini begitu indah dibandingkan senja-senja sebelumnya ... Lirih deburan ombak merayu dermaga .... # kerlipan lampu mercusuar perlahan terlihat sayup-sayup sampai menikam detak nadi memberangus kelam malam ... #. Sebait puisi berqalam angkara murka melucuti tubuh telanjang terlentang tertikam kenikmatan .... Memberangus kelam malam ...

(14) pembicaraan budak belian, ... ketika sepundi makna menukar jiwa terbang melayang menembus cakrawala.. # sesungguhnya seluruh pasukan berkuda memecut pedati berdenting tatahan besi mengukir tebing berbatu terjal ... # seekor elang terbang tinggi melempar nyawa diujung tangan berbusur meruncing anak panah semesta ....

(15) pembicaraan di ufuk timur, .... setetes embun membasahi ladang gersang menuai kenikmatan setiap teguk nafas diatas telapak tangan berbisik lirih angin memuji sang surya .. # baiklah... Ini pertemuan dalam jiwa tanpa kata-kata .... Seperti pendahulu kita ... 

(16) pembicaraan cinta abadi, .... Kehadiran detakmu membuka hari menggapai awan bersama kepakan sayap asmara... # serpihan malam lirih ditelingamu tersapu desah kata bersumpah mencintaimu tertulis bait separuh jiwa .... 

(17) pembicaraan dua atlit beladiri, berhembus angin kepagian melempar kereta angin melintasi kaki gunung karang terbelenggu arca hitam legam bertanduk satu menantang matahari... # satu kekuatan semesta melingkari jemari berwarna merah darah menetes memeluk ujung bambu runcing di utara andalas ... # secawan makna perjamuan diatas altar berkaki langit bertangan membumi ...

(18) pembicaraan mengejar mimpi, .... terhenyak, saat semburat cahaya matahari perlahan mencumbu kehangatan selimut panjangmu ... # serpihan mimpi masih terkapar satu persatu mengejar malam dipelupuk mata sang rembulan ... # sebutir pertapaan usang menatah jejak bersandiwara alam semesta .. # ... diatas pohon mahoni seekor burung hantu merajut kisah pekat malam .... 

(19)  pembicaraan pencuri waktu, matahari berkisah sebongkah pengembaraan bertelanjang setengah dada terbunuh diatas putaran jarum pemintal benang kematian .. # tiga puluh juta langkah menimang anak tangga melintasi tebing terjal tersulam mantra angkara murka ... # seberkas cahaya rembulan kian menepi diatas air secawan bermantera paras sang pencuri waktu ....  

(20) pembicaraan pandai besi, .... malam tergadai diatas balai tua menitis embun pagi bertatah kedua telapak tangan terjilat penantian sejuta makna # ... Hujan penantian menepi dipelukan gerimis bersatu dua nafas menjelma perjanjian usang menarik tali temali terikat setengah tiang ..  

(21)  pembicaraan para pelaut, ... Ketika secarik kertas usang terbuka helai demi helai menarik titik jejak bertahta gunung Krakatau masa silam # ... Serpihan buih menjelma diatas gelombang memintal badai melintasi legundi menarik sauh memutar kemudi membelah arus memuja rakata .. # angin lautan bersolek diatas tiang layar bergemuruh suara camar memintal arah meniti senja bermakna jingga nan menjingga ... 

(22)  pembicaraan penjual roti , .... baiklah, secangkir kopi bersulang diujung jemari menetak mimpi semalam diatas piring terhampar setangkup roti memikat sanubari ... # para pilar hutan belantara memasak air diatas tungku penantian usang pengembara ... # diatas dahan sebait puisi memahat kematian abadi terpanggang lingkaran matahari ...

(23) pembicaraan pembuat batu akik, .... matahari terbelenggu diatas kepala menaruh berjuta pengharapan membelah lorong berbatu hitam pekat malam terang benderang .. #.sebaris anak panah melesat menikam angkasa berlapis lazuardi menjelma jemari rembulan tertatah gemerlapan gemintang .... # ... Satu detak nadi tergadai diatas balai tua menatah kecubung api bertulis suratan tangan seratus ribu tahun kisah antah berantah ... 

(24) pembicaraan ibunda alam, ....
sebait mantra melintasi ufuk timur merajut ufuk barat
 bersabda semesta memetik berjuta titik gemerlapan
gemintang berselimut jubah danau mata kemegahan makna ....  

(25) pembicaraan fallen embers, ....
mencintaimu dalam rintik hujan kasih kemilau cinta menyatu desah hujan memeluk rentang ruang deburan waktu abadi tertatah dasar samudera terkasih (MJA) .....  Pekat malam menghantar kerinduan menghampar pelukan tersesap relung jiwa menetak kebekuan menimang simponi ombak berdesah mencumbu karang meminang benih dicawan keabadian .. 

(26) pembicaraan hujan gerimis, ....
Hujan kepagian membuka jendela hari jum'at
memanah rinai hujan berpuisi diatas gelombang
lautan ikal mayang rambutmu .... 


(27)  pembicaraan Credo, ... Bertatah kemenangan dalam doa pasrah menjelma aku percaya termaktub kerinduan sang dewata tersulam sepuluh salam pujoian semesta bermantra dewi khayangan bermahligai kemuliaan bermakna terpujilah para malaikat bersanding para kudus berperisai kemenangan abadi ...   

si tu savais combien jet'aime, 
tu comprendrais que sans toi 
tous les jours sont blemes #  






(28) pembicaraan berdarah, ...
Satu sayatan panjang tersesap membalut tulang belulang
bermandi darah kental kemerahan membasahi ladang gersang ... #
para pemikul matahari mengejar tetesan kehidupan
perlahan mengental diujung kecubung tanduk menjelma butiran zahra
laksana percikan api keabadian ....

(29)  pembicaraan seikat perjanjian usang, ....
 secawan anggur tersesap melintasi lingkaran jejnjangmu
bergemerlapan warna pelangi membunuh ujung mata
bersandiwara seikat perjanjian usang .. #

(30)  pembicaraan diatas dermaga ....
Kupu-kupu diatas batu ... #
 ... Ombak bersimponi mengejar ujung karang
memukat mimpi semalam ..
# satu makna menikam lukisan lautan
bertinta merah diperbatasan kata ... 

(31)  pembicaraan dibawah pohon trembesi, ....
 sepinggan kenikmatan terpasung diujung paras pasi
menepi pagi bersenggama para peri
merangkai gelora api 

(32)  pembicaraan memanah rinai hujan, ....
 Ibunda alam melahirkan pagi melukis paras matahari
 bersolek tubuh semesta bernoktah rinai hujan diatas kepala
membiting kata dewata ... 

(33)  pembicaraan penambang intan , .... musim hujan bersemi ladang-ladang tandus mengejar butiran hujan diatas tegalan berjajar kaki dua memantik api kehidupan # lukisan pagi menjelma senja laksana sayatan berlian berparas rembulan menimang langkah diatas enam belas anak tangga berbisik warna kerlipan para menara ....

(34)  pembicaraan perempuan bertusuk konde tulang musang, .... senja menggelung rambut ikat sepanjang pinggang bersolek paras langit diatas lautan menguarai perbatasan warna jingga termaktub suratan tangan sang belia .. # ... Sepanjang teluk perlahan menoreh berjuta kerlipan kunang-kunang memanggil suara malam berselimut kelam perempuan bertusuk konde tulang musang menarik satu ulasan seringai kepedihan .... 

(35)  pembicaraan perbatuan, .... Baiklah, angin lautan berdesah menikam pulau andalas menusuk kalbu, # jemari tangan menatah kerlipan hujan berwarna pelangi berselimut kelam malam telanjang #. .... Secangkir kopi hitam pahit ditemani sebatang rokok daun nipah membuka jendela sang surya dengan suka-cita membalut tiga warna kalimaya .... 

(36)  pembicaraan perbatuan, ..... melukis tiga warna diatas cakrawala bertatah palung terdalam membumi bersatu ruh kalimaya menjelma batang meraih dahan bersemi ranting berselimut akar langit ... # .... malam membiting serpihan kerlipan berjuta-juta gemintang memanah satu biduribulan menggenggam jemari tangan tersesap danau anak mata sang dewata ... 

 (37)  pembicaraan penjual jamu gendong ... Sebait mantra tertuang dilingkaran cawan bermakna kekuatan semesta berlari mengejar matahari # angin malam berselendang usang mengikat bagan besimpul sembilan tempayan laksana pelangi melukis bahtera hujan ... 

(38)  pembicaraan dibawah rinai hujan, ... angin barat kian menerpa ujung anak panah melesat meminang lengkungan busur nan membahana # seutas tali melingkari jenjang semesta bertaburan kerlipan noktah berselimut hitam kalimaya bertahta ...

(39)  pembicaraan pelayan restoran cina, ... angin barat bersenandung diatas lautan memeluk ujung buih gelombang berseteru anak kapal memintal buritan # serpihan kerinduan mengental dibawah temaram lampion berbisik tetesan hujan menjemput senja laksana embun bermimpi sepertiga malam melingkari perjanjian jemari bertatah kalimaya usang ....




27 april- tahun 2015 3pukul 21:47 -
jakarta- Indonesia raya



.


Saturday 24 May 2014

senja terpenggal di atas tubuh telanjang 
mengikat kedua kaki langit 
bersemayam tiang berlampu 
menitis dahaga birahi lautan 
menoreh gelombang memecah karang * 
07/05

//4.koko bogana :
dentingan dawai-dawai
tersesap lautan bergelora
puncak tebing terjal
ketika lengkungan pungggungmu
langkah bumi berputar makna
alunan simponi berkumandang
menggenapkan sang bayu
menikahi asa


matahari tergadai menulis kisah kematian 
diatas sepucuk daun mahoni*

//1.koko bogana :
ketika suteramu memeluk parasku
tercumbu parasmu membahana suteraku


membuka kitab purba: membaca mantra-mantra usang // 
7.koko bogana : ketika suteramu memeluk parasku //
tercumbu parasmu membahana suteraku// 
satu pagongan merenda satu disatukan// 
menggema kampung tengah 

rindu dipalungmu
merangkai ribuan nafas
//11.oase

.... tercecap anggur nan memabukkan - 
kerlipan cahaya menara berlampu menikam karang 
sepanjang lengkungan lautan petitenget penuh keabadian // 
laksana untaian indah  

butiran salju memutih
menghiasi kuntum
menggores lukisan purba

//
 
menatah mantra persembahan sang dewata * 
matahari tergadai menulis kisah kematian 
diatas sepucuk daun mahoni*
matahari bertelanjang setengah dada terbalut manik-manik 
menatah galuh di ujung kata berkata *
matahari meniti tiang berlampu 
menjelma mahkota berduri di atas kepala semesta*
matahari melukis warna jingga bercorak keperakan 

menitis gelombang lautan *

menetak subuh mengulam zuhur di atas secarik kain putih 
bertanda silang berdiri tiang bercorak merah menjelma ashar 
mengejar kematian matahari diatas peraduan panjang 
memetik kenikmatan gairah punggung bertulis selatan 
bertahta magrib membasuh paras kelam bersemedi isya 
diatas batu bersanding rinai hujan kata-kata purba *

sepinggan pagi menghiasi mimpi secawan cahaya matahari *
hujan kepagian menoreh rinai tersesap akar menatah batang 
menjurai dahan merangkai ranting 
bersinggasana pucuk dedauan semesta*



** 



 
 

Sunday 4 May 2014

matahari terbakar diatas tungku rembulan tersemat pagi menjelma senja memahat sepi sebutir embun kasih - tiga ribu enam puluh satu anak tangga mendaki nafas satu berkata dua sukma membuncah raga - satu bendera dua warna meminang kekasih diujung sayatan metaji bertabuh rah menari rinai hujan menepi *

matahari perlahan terbenam memeluk selimut malam dilintasan pacuan kuda memecut asa menarik tali kekang gemericing lapisan kaki-kaki depan mengejar kaki-kaki belakang - hamparan rumput hijau berseteru padang ilalang gersang melempar tarian musim kemarau panjang diatas pelana memukat kata-kata memecah telinga semesta*

para belia memadu kasih diatas selembar daun ketapang bergulir embun kesiangan terbakar api memerah bara gairah lautan terdalam - hujan air mata memecah satu malam dua jeritan menoreh sisa jejak kembara menitah langkah menimang dua menara berlampu terpenggal satu menjelma kematian abadi dipowinatan *





malam kian mendaki membunuh anak tangga meniti langit bertungkai panjang laksana balutan sutera tubuh perempuan pencuri gemintang nan membinar - satu kerlipan asahan intan tertanam menitis acnamu sang membinar melintasi perbatasan antahberantah menembus hujan badai melengkapi sebait puisi menujuk kebawah sebelah kiri - langit berpeluh menebar jaring memukat kata-kata tersesap gelombang meruncing arus palung terdalam*  malam tenggelam setengah tiang diatas tungku api membara membakar gairah menjemput dinihari penuh kenikmatan*  malam bermandi cahaya gemintang berkelip satu menembus kelam bersolek bayangan menenun cermin diatas dua puluh lima jejak menuai dinihari *  malam kian menepi membasuh paras dinihari melipat layar melempar sauh mengikat sulur-sulur nafas dipelukan dermaga kekasih*  malam tergadai menggaris satu sayatan belati dipenghujung detak nadi menetes darah kematian abadi *

  
 menulis awal matahari terbit menghapus akhir rembulan tenggelam laksana perempuan bergaun biru memintal layar diujung lengkungan tubuh meniti pelukan kereta angin menetak kuningan - hujan kata-kata kerinduan laksana perjamuan secawan air lautan lepas meneguk puisi tiada akhir membaca mantra meniti anak tangga pura petitenget bermakna silang nun *

menanak pagi diatas tungku mimpi semalam berjubah kasih memikat segenggam kehidupan tergenang asa meniti cahaya matahari menembus cakrawala menggaris daun jendela bersusun sirih *

gemuruh ombak mengejar angin basah mengikat gelombang ikal mayang tergantung di ujung dahan matahari perlahan tenggelam memuja peraduan malam - perempuan pemetik rembulan berlari mengejar mimpi berkumandang suara azan magrib gegap gempita menikahi surau perkampungan kuala - setetes darah mengalir sungai memahat hilir berkelok-kelok meniti nasib terpenggal hulu kiasan antahberantah * // kata tetua- maka: pahatlah asa penuh suka cita* merengkuh langit setinggi-tingginya- menyelam palung lautan sedalam-dalamnya *

angin kering kemarau panjang dihamparan padang gersang meniup lengkungan anak kembang ilalang - tiga bendera bercorak merah menggaris putih bertengger diatas pengharapan sebilah taji menikam kematian abadi*  Langit bersolek lengkungan pelangi bertahta tiga kekuatan bercorak putih menimang puncak kuning menatah lautan tembaga menikam bumi berpalung terdalam *



 *

  






     

Saturday 3 May 2014

matahari meniti tebing kehidupan membakar kulit tubuh anak semata wayang menggaris mata legam bersulam penantian usang semusim memetik lada - seruling angin lautan meniup suara lengkungan semesta menebar rinai hujan kerinduan bersabda tarian halilintar memeting nafas bumi mendesah satu makna antahberantah *

semilir angin menabuh genderang layar berkembang menarik sauh menetak tambatan dermaga kasih - menatap mata langit membiru kerinduan mencumbu lengkungan tubuh pelangi semesta laksana punggawa jiwa bertahta kerajaan antahberantah - satu detak nadi tersimpan melukis jejak usang memeluk cahaya sang membinar ketika langkah menepi kereta kuda *

tiga ratu senam puluh lima anak tangga menjemput matahari berpeluh langit menatah satu cahaya berwarna mega merona berpagar ayu ibunda alam terpanah asmara para kembara - satu pujian semesta melahirkan jiwa kesatria meniup angin menimang tirta membakar api penggenapan para sukma membuncah raga *

sebidang tanah pengharapan menebar benih pengembaraan usang meniti tebing terjal beralas samudera menoreh gelombang memecah ujung karang - dua sayap laguna merentang ufuk timur menjelma ufuk barat kian meruncing puncak tanggamus berselimut semeru melukis surga rinjani berwarna tiga maha kelimutu *

satu detak nadi mengalir sungai darah memikul arah meniti tiang sampan mengikat sulur-sulur bertajuk kata semesta - serpihan asa menikahi hikayat zamrud khatulistiwa menggaris nafas berjubah kenikmatan menjelma secawan makna kian mendesah satu - langit memintal tarian hujan menjelma gairah perut bumi bersenggama palung lautan melarung lahar bercermin larva melahirkan puncak gunung-gunung menggapai mimpi *

matahari terbelah dua bersemayam teduh danau mata mempersunting tubuh telanjang terbalut gaun dedaunan - ujung sutera jemari langit menebar warna gairah lautan berpelangi - secarik kisah tertulis diatas beranda kasih menikam arah dua puncak bukit kintamani - dua puluh satu langkah menepi membuka tirai kenikmatan hutan belantara berkabut sutera ungu *

Langit melempar kilatan cahaya membelah ujung belati menikam dua puluh dua daun rempah-rempah warisan purba para tetua - Lengkungan semesta terbaring meniti hamparan peraduan lautan menimang arah senja berkuala kata-kata *

 angin kering meniup langit memutar arah matahari terbenam perlahan merajut benang memintal layang-layang mengejar musim kemarau panjang - sepucuk surat tergadai merengkuh jiwa berbalut raga berjubah delapan ratus anak tangga memikul takdir sang dewata *

senja bertahta di ufuk barat bermandi cahaya jingga nan menjingga menoreh kisah usang penantian kelam malam tenggelam satu nafas dua sukma - satu tahta bermahkota dua puluh enam permata menggaris dua kekuatan makna purba - satu tahta bermahkota dua belas permata menggaris satu kekuatan makna hakiki *

semburat ufuk timur meniti cahaya matahari diatas pucuk cemara seekor elang menoreh angin memukat gelombang kisah purba * sepucuk suratan tangan malam tergadai di atas sepinggan dini hari menarik pemantik gairah lautan melepas dahaga kembara * sepucuk suratan tangan malam tergadai di atas sepinggan dini hari menarik pemantik gairah lautan melepas dahaga kembara * — di The Royale Krakatau Hotel Convention & Golf.
 
Langit menangis diujung cahaya matahari menikam perut bumi kian membisu *  membunuh matahari diatas sepinggan mantra usang - hujan kata-kata berjubah kesunyian jiwa *  senja melukis bara api diatas langit meruncing ujung pepundan menoreh lahar menjelma lava * menuai matahari dipunggung ibunda alam bersemi kisah keabadian empat penjuru angin *
 
Hujan membiting perbatasan malam
Perempuan pemanah matahari tenggelam
Satu mantra meniti nafas kembara
 
langit melukis gelombang awan kelabu bercorak hitam pekat dipersunting angin basah menerpa jendela kaca matahari tenggelam menuai pohon kehidupan tertinggi menjelma kematian abadi - sepanjang pertapaan menggaris jarak satu detak nadi ibunda alam memeluk malaikat berjubah kasih memintal lengkungan busur semesta melarung anak panah kerinduan gairah lautan memcumbu arah empat penjuru angin *
 
hujan kata-kata membasuh perut bumi laksana aliran sungai memuja kuala menetak kerinduan diatas sepinggan tertanak nasi - hujan kata-kata tersisa suara gemuruh menuai langit memecut halilintar membelah palung gairah lautan terdalam - hujan kata-kata terpenggal diperbatasan tatapan mata tersibak tirai berkelambu sutera tertiup angin kepagian membuka jendela bersusun sirih laksana lukisan penggenapan sang membinar * hujan di muara trisakti menetak buih membinar lunas perahu naga hujan cahaya menitis sayatan seribuh wajah sang galuh laksana singgasana, menatah makna sepanjang martapura, bersemayam kekuatan mantra usang meniti riam kanan memuja jejak riam kiri laksana penggenapan bukit meratus *

senja menutup paras matahari diujung suara bergema azan menoreh surau diperbatasan kampung tua - langit merah saga terbakar api menitis bara diatas dupa bertaburan stangi meniup aroma sukma - suara lonceng memanggil jiwa kembara tersalib kasih menuang anggur persembahan semesta - dua kekuatan bertahta para jemari menutup arah timur menikahi arah barat bersemanyam sukma titisan sang kuasa *
 
memeluk angin diatas lautan berkembang layar menikam dermaga melempar sauh memintal sulur-sulur penantian purba - para perapal mantra bersinjang setengah tiang mengejar musim mengetam sawah leluhur berkhutbah semesta meminang perjanjian purba - satu arah matahari menikahi arah ufuk barat bersemi setangkai bunga kamboja berkerudung serambi lautan bersilat tangan memintal kaki trumbu berjubah purba
 
Langit menangis diujung cahaya matahari menikam perut bumi kian membisu *  membunuh matahari diatas sepinggan mantra usang - hujan kata-kata berjubah kesunyian jiwa * senja melukis bara api diatas langit meruncing ujung pepundan menoreh lahar menjelma lava *  menuai matahari dipunggung ibunda alam bersemi kisah keabadian empat penjuru angin *

langit melukis gelombang awan kelabu bercorak hitam pekat dipersunting angin basah menerpa jendela kaca matahari tenggelam menuai pohon kehidupan tertinggi menjelma kematian abadi - sepanjang pertapaan menggaris jarak satu detak nadi ibunda alam memeluk malaikat berjubah kasih memintal lengkungan busur semesta melarung anak panah kerinduan gairah lautan memcumbu arah empat penjuru angin 
 
 
*
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 






      
aku : bersedia bersamamu 
dalam suka maupun duka ...
(16 april2014)

semburat ufuk timur termaktub seberkas cahaya merah saga 
meniti jendela matahari diatas lengkungan pucuk nyiur melambai 
memanggil ombak mencumbu ujung karang *  
dua kekuatan semesta membentang 
sayap nakula laksana sayap sadewa * — 
(17 april2014)
 
membasuh jiwa jum'at agung penuh makna 
laksana titian cahaya sang membinar 
menatah acna semesta *
(18 april 2014)
 
kelam malam diatas lautan
langit terbelah dua malam
Menjemput Satu kematian
Para tetua tergenggam
satu : pengharapan
— 
(19 april 2014)
 
hujan kata-kata berderai air mata 
laksana aliran anak sungai meniti relung 
penantian kembara menatah kuala * — 
(19 april 2014)
 
Serpihan angin malam pecah berkeping-keping menikam dinihari 
bertahta setetes embun diatas bantal memukat matahari * — 
(19 april 2014)
 
 
 
 
 
 
 


 

Wednesday 16 April 2014





11 September 2013 pukul 19:31
dulu waktu sekolah, aku paling sebeLLLLL bangeTTTTT klo di suruh nyateTTTTT sama guru aku, setiap kali abis disuruh nyatet aku suka ngoceh sambil ngomel2 dirumah.

Sebelum ngomel2 aku suka mengumpulkan beberapa mainan, boneka, batu-batu yang ada dihalaman, kotak pensil, penggaris, sendok, gayung, gelas atau seketemunya benda mati aku kumpulkan aku jejerin kemudian aku omel-omelin layaknya presiden yang sedang berpidato di hadapan ribuan rakyatnya.

"eh batu lonjong coba kamu pikir pake apa kek terserah kamu, yang namanya nyatet tulisan yang ada di buku cetak secara sama persis ke buku tulis kosong itu maksudnya apa sih ??"

"eh gayung aku gan ngerti ya sama guru aku, udah aku disuruh beli buku cetak yg harganya mahal bgt, sekarang aku disuruh nyalin semua tulisan yang ada di tuh buku ke buku tulis....maksudnya apa coba ???"

"eh sendok sumpah ya aku benci banget di suruh nyalin tulisan yang ada di buku cetak ke buku tulis, kenapa sih harus di salin...kenapa sih gak di foto copy trus ditempel aja...ato gak disobek aja buku cetaknya trus di tempel ke buku tulis....nulis itu cape tau...apa lagi disuruh nulis tulisan yang udah aku baca....aku bosennnnn"

setiap kali disuruh nulis aku selalu merasa menderita, maka sangat wajar jika tulisan tangan aku termasuk dalam kategori tulisan tangan ter-jelek se-keluarga.

usiaku makin bertambah, aku mengalami banyak hal, aku semakin tua dan semakin malas bicara, sekrang tanpa di suruh aku suka menuliskan kata2 yang aku baca dan aku anggap bagus ke dalam buku kecil harian ku, tidak hanya itu, aku pun juga menuliskan nama2 orang yang karya nya aku sukai, dan menuliskan apa saja yg ingin aku tulis, sekarang aku sangat suka menulis.

sekarang sehabis menulis aku suka mengumpulkan beberapa mainan, boneka, batu-batu yang ada dihalaman, kotak pensil, penggaris, sendok, gayung, gelas atau seketemunya benda mati aku kumpulkan aku jejerin kemudian aku bacakan tulisan yang sudah aku tulis di buku harian kecilku.

aku membacakan tulisan ku di hadapan mereka semua persis seperti presiden yang sedang berpidato di hadapan ribuan rakyatnya.
 
2 bulan ini pikiran saya uring-uringan banget, mungkin karna selama 2 tahun terakhir ini saya menjalani rutinitas yg bener-bener sangat statis, jelang 2 minggu terakhir saya baru sadar klo keputusan sinting yang sudah saya ambil kali ini bukanlah hal yang pertama kalinya dalam hidup saya, saya membuka catatan harian saya dan membacanya ulang, dicatatan harian saya tidak ada keputusan yang normal di dalam nya, dan saya jadi kembali ingat bahwa tidak ada yang perlu dikuatirkan pada hal yang belum diketahui *terima kasih catatan sudah mengingatkan ingatan saya yang mudah lupa.
 
ini klo ruwet-ruwet begini mendingan aku dibeliin tiket pesawat apollo jurusan luar angkasa aja, aku mau tinggal disana bisnis sewa-menyewa ufo kemudian ber-evolus jadi alien atau dedemit.
 
Dalam sekali tidur saya pasti akan terbangun berkali2, jika saya tidur dibawah jam 12 malam, maka saya akan terbangun sebanyak 3 kali, yaitu sekitar pukul 1 dini hari, sekirar pukul 3 dini hari dan sekitar pukul 5 pagi, biasanya jika saya terbangun aktifitas saya adalah minum air putih merokok dan main internet, kali ini saya terbangun pukul 1.10 wib, sehabis minum air putih, saya membakar roko dan membuka situs berita online, di salah satu situs berita onlien yg saya buka, saya membaca bahwa gunung kelud telah meletus. #PrayForKelud
 
aku di deportasi ke kampung karna di Jakarta aku nakal, mereka bilang cuma sawah dan gunung yang bisa bikin aku jauh lebih bersyukur, udah ya jangan di tanya-tanya lagi kenapa aku pindah *fiksimini - pamit
 
kamis kemarin tanggal 30 Januari 2014 saya pulang ke kampung halaman saya di solok sumatera barat, selain berlibur beberapa hari disana, saya juga mencari sahabat ayah saya yang bernama om si, ayah saya sering bercerita tentang sahabatnya tersebut, mungkin sudah belasan atau puluhan tahun mereka tidak pernah bertemu, dan setiap kali ayah saya bercerita dengan penuh rasa rindu kepada sahabat nya, saya bernazar dalam hati, jika kelak saya ke solok sumatera barat, saya akan mencari sahabat ayah saya dan memfotonya untuk ayah saya, sabtu tanggal 1 Pebruari 2014 dengan dibantuan ibu saya, saya berhasil menemukan om si dan memfotonya. 2 Pebruari 2014 saya tiba di Jakarta, ini oleh2 dari aku pa, semoga papa seneng bisa melihat sahabat papa lagi walaupun hanya dengan foto yang aku ambil menggunakan tablet, selamat bernostalgia pa, ceritain ke aku tentang persahabatan yang saling mendoakan.
 
gak ada yang lebih haru dari orang yang ditinggal pergi, tapi semua yang dateng pasti bakalan pergi, dan semua yang di tinggal pergi akan kedatangan hal yang baru lagi, tuhan aku percaya bahwa takdir akan membawa aku pada nasib yang terbaik, jika sudah sampai waktunya nanti aku akan pamit dengan rasa haru yang gak kalah dari orang yang ditinggal pergi, tanpa rasa takut dan kuatir, aku sudah ikhlas pada waktu dan tempat yang tidak bisa aku prediksi dan juga kepada kemungkinan-kemungkinan yang terburuk yang akan aku alami nanti, dan ini ku tenggak suplemen penangkal lupa sebagai tanda terima kasih kepada kenangan. *fiksimini-aku pamit
 
aku klo diajak main misalnya menggambar, melipat kertas, menjahit, mewarnai, membuat robot, main game, mengepang rambut barbie dll (aku mau deh) tapi klo di ajak main bincang-bincang2 aku gak mau soalnya aku bego, takut salah ngomong nanti kamu sakit hati.
 
doa pertama di tahun 2014 : lindungilah mama, papa, kakak, abang, bonita, aku dan seluruh penghuni planet, berikanlah kami semua iman, cinta, ilmu, kesempatan, rejeki, kesehatan, kebahagiaan, waktu, rasa syukur dan semangart yang banyak, yg baik dan yang bermanfaat, berikanlah kami kemudahan untuk berbagi, berikanlah kami kemudahan untuk menyelesaikan semua masalah kami dengan baik, berikanlah kami kemudahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan kami dengan sempurna, berikanlah kami kemudahan untuk melunasi semua hutang2 dan semua janji2 kami yang belum kami tepati, berikanlah kami keikhlasan dalam segala hal, lancarkan dan mudahkanlah semua rencana kami, sabarkanlah semua keinginan dan penantian kami, hilangkan lah semua hal buruk dan hal jahat dalam hidup kami, kabulkanlah segala doa2 kami, matikanlah kami dalam keadaan baik, tanpa rasa sakit, tanpa meninggalkan hutang, masalah dan juga tidak merepotkan orang lain, jadikanlah baik hidup dan mati kami. amin
 
 
 
 
 
 


12 April :  Lagi bikin surat keterangan sehat untuk administrasi sekolah, kirain bikin surat doang taunya di periksa2 juga, alhamdulillah tensinya normal, sinusnya juga aman karna selama nge kos aku mengharamkan makan mie instan (hueheheh ngapain makan mie org nasi kucing aja harganya 1.000 tinggal hap hap hap), gastritisnya agak tinggi karna makannya se enak jidat ngopinya seteko, terus aku seneng bgt deh, baru kali ini aku ke puskesmas gak ngomel2 gak pake bete gak pake cemberut gak pake nyumpah2in dan gak pake ngantri, disini pelayanan publik nya ramah dan baik, mba2 loketnya masih muda, cantik dan rajin senyum pula, terus bu dokter yg meriksa2 tadi juga baik dan ramah, puskesmasnya gak begitu rame, berarti masyarakatnya pada sehat. Wow keren banget — di Puskesmas Kotagede 1.
11 April : Pintu kamar kosan saya tidak pernah tertutup kecuali jika saya tidur, mandi dan atau pergi, seorang perempuan muda yang namanya lupa saya tanyakan dan juga tidak saya ketahui nomor kamarnya, mengetuk dan menyodorkan sekotak kue coklat dingin sambil tersenyum "mba nya mau kue nda" saya mempersilahkan nya masuk dan mengambil sepotong kue coklat dingin yang ia bawa "terima kasih ya non" ucap saya girang, "loh kok cuma satu mba, ambil lagi aja yg banyak" satu saja sudah cukup terima kasih ya non, perempuan itu pergi dengan membawa sisa kue coklat dingin yg ia bawa, mengetuk setiap pintu kamar kosan dan menawarkan sekotak kue coklat kepada penghuni kos yang lain nya. Alhamdulillah terima Kasih Allah SWT.

8 April :  Dengan segala keterbatasan waktu, dana dan rasa malas yg naujubilah minzalik, saya berusaha tetap untuk mempelajari apa2 yang pernah saya pelajari di Jakarta dulu, disini di Jogjakarta saya berdoa agar tuhan mempermudah niat saya untuk kembali mempelajari biola, lempar pisau dan lain nya, hari ini dengan bantuan google maps saya menemukan tempat latihan lempar pisau di jogja, juga menemukan guru muda yang mau membantu saya belajar biola, dan guru muda saya ternyata juga seorang pelukis dimana saya juga bisa belajar melukis dan ternyata lagi dia juga bisa main glockenspeil dan beberapa alat musik lain nya maka saya pun juga jadi bisa belajar glockenspiel, terlepas dari kesenangan dan mimpi yg tidak saya perjuangkan, saya sadar bahwa saya berada disini untuk sekolah, dan kali ini tidak boleh gagal lagi karna saya sudah gagal berkali2 tepatnya 3 kali, tuhan tolong beri saya kecerdasan untuk mengatur waktu, agar sekolah saya selesai dengan baik, juga saya bisa mempelajari hala2 yg saya senangi. Amin
Dikosan ini aku baru punya satu temen namanya K Tena, nona papua yang senyumnya sangat manis, ramah dan periang, K Tena pintar membuat tas dari benang, tas buata nya di jual ke papua dengan harga 1 juta, sampai di papua tas tersebut di bandrol dengan harga Rp.2.500.000,- waw !!! K Tena kuliah jurusan akutansi, kamarnya K tena jauh dari kamar aku, kamar aku di depan dengan nomor 3 A, sementara kamar K Tena jauh dibelakang dengn nomor 5 C, kemarin K Tena menemani dan nganterin aku ke puskesmas untuk bikin surat keterangan sehat untuk syarat administrasi sekolah aku, sesudah itu kami minum es kelapa yg rasanya endang bambang gulindang, kelapanya lembut banget, dan air kelapanya seger banget, rasa manisnya sangat natural, segelas es kelapa harganya Rp.3.000,- di jamin puas dan kenyang banget, disini duit 1.000,- bisa makan 1 bungkus nasi kucing, di Jakarta parkir bentar aja 2.000,- Jogja emang istimewa.
Sehabis minum es kelapa kami berjalan pulang bersama, di sepanjang jalan menuju kosan ada banyak daun putri malu, aku berjalan sambil menyentuh daun-daun putri malu, aku berjalan dengan cepat karna jika berjalan lambat aku suka merasa cape, dari belakang K Tena berkata "hey adik hati2 itu daun putri malu punya duri tajam2, nanti tangan adik luka" sebuah perhatian yang sangat menyentuh hati aku.
Hari ini pukul 11.30 K Tena mengirimi aku pesan "adik sudah makan "aku balas "belum k" k tena membalas lagi "kaka punya masakan sudah siap, nasipun sudah matang, adik kemarilah kita makan sama-sama" gak pake ngebales sms lg, aku langsung ngacir ke kamarnya K Tena, dan waw ! Semangkuk besar sop ayam, yg ayamnya gede2 banget dengan macam2 sayuran warna warni, ada wortel, buncis, kol dan kentang, kami makan nasi dan sop ayam bersama, rasa sop ayam bikinan K Tena enak bangetttttttt, gak pake malu aku makan nya lahap bgt dan nambah hihihihi ^____^  Sesudah makan kami berbincang2 K Tena bilang "kita anak rantau jauh dari keluarga harus saling jaga, meski agama Kita berbeda, juga suku kita berbeda, kita tetap saudara, kita satu bangsa Indonesia, adik kalau mau pergi main atau butuh apa2, bilang sama kakak ya, jangan sungkan" Speechless bgt deh aku, dijaman skrg ada orang yang berbaik sangka sama orang yang baru dia kenal itu amazing bgt !!!! K Tena kan gak kenal banget2 sama aku bahkan kami baru kenal dalam hitungan hari, tapi dia tanpa rasa takut mau berteman, berbuat baik dan berbagi sama aku.  Allah SWT terima kasih sudah memberi aku kaka perempuan/teman yang baik, hari ini aku dapet 1 pelajaran lagi dan juga makanan gratis. Alhamdulillah ^____^

31 Maret : Aku gak suka ngeliat cowo ngebawain tas cewenya sementara cewenya jalan lenggang aja gitu di mall sambil main hp, isi tas cewe apaan sih, palingan cuma dompet sama tusuk gigi doang, kok ya tega cowonya disuruh nenteng tas perempuan, aku juga gak suka cowo yg ngeboncengengin cewenya naik motor tp cewenya disuruh manggul tas cowo, tas cowo kan berat, apalagi klo isinya kamera, laptop, tripot, baju, buku, batu bata, tenda, encok lah bro *untuk mu tas mu untuk ku tas ku, tenteng sendiri2 aja.
31 Maret : Keberangkatan kali ini rasanya tidak seberat kemarin, ada senyum papa, ada kehangatan kakak dan abang, ada doa dari mama dan tante-tante, ada cinta dari ade meong bonita dan juga ada rindu yang kumasukan kedalam kardus.
25 Maret :  Ini pertama kalinya aku berdoa memohon agar aku dan seluruh manusia dibumi ini terhindar dari fitnah yg keji, di kota ini aku kehilangan tempramen, mungkin karna disini aku memiliki banyak waktu untuk membaca dan berada di lingkungan yg legowo, aku membaca "jangan lah berselisih, karna orang2 sebelum kalian berselisih lalu binasa" - di Lereng Gunung Merapi.
24 Maret :  Ya allah semoga yg bikin GPS dan aplikasi trans jogja banyak rejeki, banyak ilmu, senantiasa sehat dan bahagia, apabila dia sudah meninggal ampuni segala kesalahannya dan tempatkanlah di surga, karna GPS dan aplikasi trans jogja buatannya sangat membantu dan memudahkan aku dalam perjalanan, sehingga aku nggak perlu merepotkan orang lain untuk bertanya atau merepotkan orang lain untuk nganterin aku. Amin
21 Maret :  Dalam belajar aku gak punyan kematangan ilmu, semua yang aku pelajari bisa dibilang kurang dari setengah, tapi ketika belajar aku mempelajarinya dengan sungguh2, selebihnya suka2 aku aja, kalau bosen ya cari hal baru, klo kangen ya di belajari lagi aja yg kemaren, Sampai hari ini aku gak ngerti kenapa harus fokus pada satu hal, menghabiskan hidup menekunin satu hal hanya untuk di bilang konsisten atau menjadi profesional, jiwa yg mudah bosan akan tertekan jika di paksa tekun, tapi aku juga percaya jiwa yg suka berpindah2 akan lelah dan beristirahat pada satu tempat yang dirasanya aman dan nyaman, aku bukan gak mau fokus, aku pikir aku hanya belum menemukan passion aja (telat banget ya umur udh uzur neng), aku berusaha untuk menemukan passion aku itu apa sih, aku pernah mengikuti deteksi bakat dengan sidik jari dan hasilnya juga bukan satu kata, kamu cocoknyan jadi nganu, klo gak nganu ngini, klo gak ngini ngitu...iki piye iki piye yo...au ah ciluk ba ! pokoknya aku percaya pada akhirnya takdir akan membawa aku pada masib yang terbaik.