Tuesday, 13 November 2012

mencintai dengan melepaskan ???

ketika engkau mengajariku mencintai dengan melepaskan- 
tetapi engkau berbanding terbalik dengan semua itu ??!!
//Seperti katamu: engkau anak seorang polisi ?? 
Kenapa melarikan diri dari rumah ??
Ooohh-- jangan pernah engkau minta untuk kukatakan?? 
*seperti matahari itu?? Ooohhh-- 
masih ingatkah engkau tentang kesetiaan matahari ?? 
*mencumbu ufuktimur menireh ufukbarat?? 
*penuh keabadian*
(N) hmmm katakan kalau kau juga mencintaiku 
lalu apa yg harus ku lakukan. q bukan matahari 
yg kdang raib di kaki langit entah kemana. 


ketika terpaku ??!!
- kian memaku makna ??!!

Engaku bersabda: senantiasa Langit perlahan menoreh hujan?? 
*baiklah ini sebilah tarian hujan terhisap makna ??  10:11:12
Mengapa?? *apakah langkah kaki kecilmu tersulam singgasana usang ??
(N) hujan tak akan hilang,hujan itu abadi.
tanah berubah basah karena hujamannya.

terlalu kejam untuk rerumputan kecil. 
ia trtinggal di tanah basah,membentuk jejak jejak cinta
tapi aku tak tahu kemana ia akan melangkah. 
maka: berdirilah tegak dan kuat dikakimu sendiri ?? 
*sambil membaca mantra*
ku biarkan hujan mnghujam q dengan jejatuhannya


Ketika langkah kaki kecilmu 
perlahan tersulam 
diatas tanah basah nan membasah -

Ketika pusara mantra tertulis makna 
menikam sebait puisi kembara -

apa?? tiga kreteria itu ?? - 
baiklah semuanya ada padaku- 
ternyata campoer adoek 
seperti gadogado : celotehmu- 
*pakai cabe sepuluh* 
sembari mengusap dahi 
membersihkan keringat 
menetes deras bagaikan hujan - 
disebelah utara seorang wanita muda : 
menghisap rokoknya -
kemudian 
menebarkan diatas cakrawala 
nan meliuk tanpa kuasa : 
sekali lagi itu celotehmu 
menembus kelam malam ??

gemerisik air menoreh tiang pancuran usang- 
seorang wanita beranjak memetik renta 
menaruh gerenuk mengambil tetesan dahaga kehidupan- 
diatas langit angin mendesau tiada terhenti 
meniup buhul buhul kenikmatan surgawi- 
sebaris kepakan kelelelawar menggaris awan senja 
dipelukan warna jingga - *satu kuasa bermakna disana*

hello dear ?? *tiba tiba simponi itu menikam jiwa ?? 
*sekarang sudah pukul berapa?? *apakah matahari tiada lelah?? : 
dengan penuh kelembutan engkau mengatakan itu Sang Rembulan ?? *

para tetabuhan kian menggema melintasi batas kehidupan anyahberantah - 
disini sebait puisi terbiting tiang pancang bergelombang lautan birahi - 
*baiklah: ini segenggam kepedihan tergadai diatas altar sunyi*
(N)sunyi menjadi teman,ketika ruh menari mnju bulan. 
Saat tiang layar patah dan tak terkembang.terhempas,karam
kehlngan arah tujuan terkatung-katung dalam gelap.terhempas badai 
menggelora.udara khlangan sayap para burung. 








 

No comments:

Post a Comment