1434
** "Pergilah, jelajahilah dunia,
lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup,
niscaya jalan apapun yang kaupilih akan menghantarkanmu
menuju titik awal.
Pergilah untuk kembali,
mengembaralah untuk menemukan jalan pulang.
Sejauh apapun kakimu melangkah,
engkau pasti akan kembali ke titik awal"
(The Alchemist)**
***
(1)
pagi perlahan merangkak ombak lautan menepi diatas bantal langit
terbelah membiting serpihan tiga puluh patahan membumi - segala pujian
semesta menulis sebait puisi diatas hamparan danau penantian - para
pujangga meronce tangan kiri bersendratari angin menghantar deru dua
jejak menderu - satu kata berkata diatas kisah lembaran kitab purba
diatas tanah merah menulis punggung istana belantara sukma **
(2)
matahari membuka jubah bertelanjang makna diatas tungku memuja bara
berkisah sebilah belati tersayat mimpi dipenghujung hujan kerinduan
semalam - dua jejak pertarungan melipat tirai penantian diatas tiga
perjamuan menetak singgasana bermahkota surga **
(3)
sebatang pohon randu menulis senjata berduri berbalut dahan mengurai
ranting menggenggam pucuk dedaunan hati - menitis anak sungai berkelok
tiuh tuho bersendratari para pejohang memintal dermaga - serpihan
kembara merapal mantra tangan membesi bersulur warna daun daun
berguguran memeluk pusara kata **(3) dua kata berseteru diatas tungku menulis bara bertiup angin lautan meminang selendang pertapaan usang **(3) tetesan air kehidupan bersimponi para akar menjemput tebing terjal tersulam dua daun berkupu menikahi arung jeram **
(4)
berjajar para jubah berpelangi meminang senja menisik penggenapan malam -
dua butir lukisan semesta menetas dipelukan para jerami bersilang
tangan - gemericik alunan air membelah bebatuan berpusara para ceruk
menimang pertapaan siang dipangkuan malam ** (4)
Setetes embun kesiangan berbalut kain panjang bercorak belantara
bertatah candi beruga memeluk setanggi berasap mantra perjamuan aliran
sungai penggenapan - berjajar rumah tua menulis jalan setapak berkelok
tiga berjajar sebatang pohon randu bercabang dua melukis perisai
matahari**
(4)
Langit penuh kesetiaan menimang rinai hujan memuja aliran sungai berbatu
bersemedi rumput liar - hutan belantara kasih terpahat satu berlapis
dua bertahta tiga penggenapan tiang layar berkelambu sutera bertapal
kuda - gemericing lonceng kematian tersalib menikam pelupuk mata
kepedihan sepanjang peraduan malam ** (4)
pucuk bersambung merah meramu sayap membentang sembilan arah mata angin
bertahta batang bergelombang mencumbu senja bertaburan bulir hujan **(4) menggaris secarik kertas bersulang tepian tebing selatan berjajar pucuk pucuk cemara memintal kabut senja satu kata **(4)
Langit perlahan mencumbu cadikmu senja bertelanjang tangan kelam
membiting jenjang ikal mayang berkata kata merenggang diatas pusaran
bersatu tenggelam **
(4)
satu tarian hujan memintal kata berpial barat menulis senja diatas
sepinggan penantian bersinggasana pujian semesta bermakna **(4) satu penantian matahari terbunuh diujung pedang bermata dua bercorak senja berwarna jingga nan menjingga **(4) Langit menikahi hujan kerinduan bertahta parasmu sang membinar Tuhan Nan Elok Jelita ** (4)
malam menulis sederet mantra berkumandang badai menjelma gelombang
lautan menggenggam hujan tiada bertepi - sebait puisi menjelma
pertaruhan jiwa meniti jendela bersusun sirih memahat cinta keabadian -
sepanjang jejak melangkah menuai deru bersatu parasmu sang membinar
Tuhan Nan Elok Jelita ** -
(5)
gemuruh angkasa perlahan memuja peraduan panjang terlelap satu kembara
penantian keabadian Tuhan Nan Cantik Jelita - sentuhan tetesan
kenikmatan merinai sepanjang penantian palung membumi pertengahan malam
meregang - aroma lautan menitah warna merah muda bertahta putih
menggenapkan lengkungan mencadikmu sang membinar ** (5)
Menulis mimpi lautan membisu dua harapan tenggelam setengah matahari
menjemput pagi melepas ruh azzazil berwarna merah diatas telaga sunyi -
menulis tujuh kata berkata penantian sembilan penjuru memburu kidung
senja bertasbih persetubuhan memintal kenikmatan ** (5)
Matahari mengukir cerita penuh birahi diatas perut senja menggema suara
melirih terpetik ranum kenikmatan - angin lautan menikam gelombang
asmara membuka metaji bertelanjang makna diujung tanjung berkedip menara
berlampu membunuh satu - para nelayan membakar kandhil menjilati api
memerah saga melempar kail bersendratari camar berteriak berbalut
gelombang cadikmu meminang palung terdalam **
(6)
Embun pagi bersolek diatas daun meminang perkampungan tua bertahta atap
langit beralas kebun kopi - angin kepagian bersendratari parapial timur
diatas dahan pekuburan usang - satu tulisan matahari menuai tujuh
langkah persembahan antahberantah berseteru aroma lautan pilihanmu
menggema kembara ** (6)
Hembusan aroma bunga kopi perlahan mencumbu jiwa kembara menikahi
dinding perbatasan langit membumi satu nafas kurusetra - para tembikar
memeluk jemari bersarung kebaya memintal konde bersinar paras matahari
bersatu bukit kemuning **
(6)
menulis cerita usang sepasang sepatu berbantal tinggi berwarna hitam
berbalut jenjang panjang diatas negeri gumpalan awan - lukisan tubuh
berwujud malaikat merentang dua garis sayap kiri menggenapkan kanan -
lengkungan cadikmu tatahan rembulan mencandi kekuatan semesta membiting
labirin berpusara ** (6)
Menulis kata berkata diatas selembar makna beralas bantal melukis
setengah matahari bergaris cahaya menjurai pertemuan pertama - semilir
angin ditengah belantara kebun kopi melukis aroma seragam bunga keelokan
alam semesta menguntai kata berkata - sepasang sepatu berbantal langit
menjejak langkah kotak pandora bersatu puncak batang tembesu berukir
gemulai jemari daun jelutung ** (6) Langit gelap tertutup sayap sayap senja meminta kerlipan kunang kunang menari membuka hati para penari matahari - (6)
satu pertaruhan melintasi dua lintasan menara sepinggan menggema - satu
anak panah bertitah lengkungan busur meraut tinta berwarna saga - satu
penantian berladang sepi membunuh langkah dua tatapan mata berkereta
pelangi **
(7)
Satu anak panah berkata delapan puluh kata bercermin wajah enam puluh
kata bersilang tanda empat arah penggenapan makna - satu putaran roda
bertangkai lima lingkaran kekuatan hitam memutihkan empat jejak menjelma
angin lautan satu tali nakhoda bertemali asa ** (7)
Matahari menjulang memahat separuh nafas tebing terjal bernafas api
kesucian tertanam tanah kering kerontang - sebait puisi terluka menuai
darah meremah pangkal malam berpalung kata bersemayam kendi memabukkan
belantara bermisai senja - satu semesta mengikat kaki karang bersenggama
ombak memintal tubuh semata ruh melempar gairah dinihari - sebaris
bintang tersemat lingkaran pinggang bermantra penaklukan kematian*
(7)
Lima tonggak bersahaja dermaga beebaris empat kekuatan merenda dua puluh
pembakaran dupa membahana gayatri mantra diatas lengkungan setengah
rembulan bertatah satu bintang **(7)
Gelombang jubah usang berwarna hitam bersemu pekat memintal serpihan
perkara pembabtisan semesta - para malaikat memahat raga setengah candi
berwujud dewata berpial timur meremah banten diatas kepala - lampu
berkelap meminang langkah memuja kematian berjajar perjanjian bertulis
kata khayangan **
(8)
meremah satu perjanjian semalam diladang bertahta dinihari berkata
para malaikat membuka tirai berkelambu sutera - dua sayap laguna
melintasi labirin pertemuan langit berkesah membumi menanak periuk nasi -
tiga batang pohon jelutung menoreh kaki langit bermadat daun kering
tembesu berlinting kain kafan membakar gairah diujung kenikmatan
menghembuskan kabut pagi keabadian **(8)
membaca matahari menatah tebing pendakian sepinggan penaklukan menebar
warna gincu memerah cadikmu semesta - menulis sebait puisi merangkai
kenikmatan tertumpah serelang tinta menggapai paras rembulan meregang
usang **(8)
Jemari langit menulis kata penuh kenikmatan membuih ombak meniti tepian
tebing menjelma karang terjal - jemari langit meremah kosa berbalut
belantara berseteru antahberantah memerah putihkan mata gelombang lautan
melempar angin memecah anjungan menjelma karang terjal **
(8)
dua goresan belati sang pemuja puisi berkafan kematian sejati berwajah
delapan mengusung keranda matahari bertemali gairah birahi lautan
menebar kail perjanjian usang **(8)
tiga tiang langit berjubah dua malaikat satu pencabut paku bersandiwara
dua pemikul genderang - sepinggan hamparan banten bertasbih perjamuan
nenek moyang bertelanjang kata berkata - sentuhan dua puncak gunung
berbantal tinggi meruncing satu cumbuan memerah berjuta pusaran
kenikmatan palung terdalam ** (8)
Belantara cakrawala berkisah kekuatan alam semesta daun daun berguguran
tunas tunas tumbuh - hutan menawan lingkaran ngarai berbukit ranum
membelah dua jalan setapak - lengkungan gading perisai baratayuda
menikam desah memuja jemari memintal kata mendesah **
(8)
Senja menulis kenangan membiting kisah diatas bantal berwarna jingga
meraut tajam mata berseteru sebaris lengkungan berkelopak cemerlang
bersatu lukisan tersapu tangan menjelma aroma dupa bersahaja - senja
membalut parasmu berkerudung putih diatas sejadah satu seusai
persetubuhan hujan berlapis dua sajadah penggenapan ** (8)
Menatah tubuhmu sang zamrudkhatulistiwa mengalir darah kehidupan berkata
kematian - satu ikatan menetak labirin melempar hujan menuai badai
memenggal serpihan langit - berjajar dua kotak pandora berjendela
terbalik arah pujian semesta mendaki puncak membunuh atas menoreh tengah
memikat bawah tenggelam palung terdalam ** (8)
Lautan kerinduan tenggelam diatas mantra bercorak biru kehitaman - satu
tangan menggaris anak tangan menjelma kisah sepanjang masa - melipat
tiga jemari melempar dua tertuang satu cawan pemberkatan **
(9)
Matahari membelah perbukitan meranum usang bergaris puncak menikam atas
memuja tengah merenda lembah - rembulan terkapar menetak kelam malam
diatas peraduan siang berwarna tertang benderang - satu tatahan semesta
menggurat kata meronce puisi bertaburan tinta berseru suara membahana ** (9)
Api suci menjilati bara diatas pedupaan usang - para dewata menguliti
tubuh matahari - belantara sukma memintal raga mengalir kenikmatan -
satu diatas satu menderu memecah qolbu **(9)
Sang belati bertitah meminta persembahan secawan darah penghabisan - dua
sayatan matahari meminang kenikmatan sekejap bertatah satu menggaris
rintik hujan berbalut tubuh telanjang malam **
(10)
pucuk pucuk jati merangkai satu perjanjian usang memetik embun
berselimut kabut sepanjang labirin batang meminang rumput liar - satu
lingkaran melintasi empat garis diatas tanah leluhur persembahan sang
bhumi ruwa jurai - seikat tali bertemali serpihan ranting merajut daun
daun kering berterbangan tertiup angin lembah membasah gelumai
bersahaja **(10)
Satu langkah membunuh pagi berpelukan sarung bertenun empat bergaris
semesta - gemerisik daun memeluk ranting bersetubuh dahan menggenapi
batang berkekuatan akar - sepanjang tanah leluhur menggali kehidupan
menebar benih bertumbuhan batang lima ribu kata terpanggang matahari -
empat perjanjian menikam angin menulis lembaran kitab purba bertahta
warna emas bercorak perak tertatah tembaga **
(10)
Tiga pilar merentang satu tambatan bertahta empat meja persembahan
tersusun membuka payung jingga meruntuhkan pasak menikam jiwa - dua kata
bersinggasana diatas kerajaan antahberantah - (10) Setiap tetesan makna penantian terdengar mendenting menetak matahari satu jiwa suci **(10)
Cakrawala malam bertaburan gemintang menjelma kunang kunang bertahta
menara berlampu berpagar lautan dipenghujung selat bermuara tanjung -
menoreh teriakan pungguk meminang rembulan peggelek now sinjang serilang
cawow cawow tuhow memintal alif bersatu yaa - para bendera berkibar
menebar wangi bercabang kayew arrow bertuah manok ngebolang tajie sayan*
(11)
ketika tangan semesta menimang secarik cahaya perjanjian kejadian awal
menggenapkan akhir - ketika hari pengadilan menatah singgasana pertapaan
para kitab tertulis kebenaran satu kesempurnaan - ketika jiwa berbalut
kekuatan Sang Maha Satu tiada satu bayangan menjelma menuai satu **(11)
Sebaris pasukan berdiri berjajar menggenggam senja menatap tajam
berkilat sembilu mematikan pertempuran - penantian birahi meniup
seruling para tarian meliuk mata terpejam setetes labirin memacu tapal
kuda bergemericing menghunus tebing terjal - satu pedupaan bertahta bara
terjilat api mengejar puncak tertinggi **(11) Lengkungan tubuh semesta meliat pinggang perbatasan atas memerah bertonggak dua kaki mengurai merah meremah **(11)
Sebait puisi pendakian dua tebing membentang satu ngarai diperbatasan
hutan belantara tanah harapan - dua pedang bertahta permata satu
lengkungan panjang menetak mati tatapan menghujam lawan dua menggaris
pendek menikam diri tertulis harga mati tertinggi **
(12)
Hujan kepagian berkerudung sebatang pohon ara bersambung pucuk mengurai
akar memeluk tanah tergenang air bersenjata lengkungan semesta - satu
penantian empat persimpangan bertulis aliran sungai poehlang toehwang
bersenggama dermaga usang - **(12)
Senja perlahan merajut benang langit berwarna jingga satu persatu larmu
tersesap kekuatan mengembang cahaya matahari berpelukan rimba
penaklukan - satu penantian terbunuh sepi mengulam sunyi berbantal mimpi
berkata sebilah kata tersayat rasa menepi kembara matahari **
(13)
pagi menjelma sebaris angka dua puluh ribu terselip diantara kata memuja
fana - para titisan jiwa berkhutbah merayu kembara meminang langkah
satu kata memuja baqa **(13)
tiga kata terbungkus rapi meraut tiga sudut sama sisi terbelah satu
persatu menjelma satu - sepinggan lautan menjaring garam seutas nadi
berseteru langit membumi satu persatu menjelma satu **(13) matahari mencumbu setiap lengkungan tubuh bumi sepanjang angin menulis air memeluk tanah bersimbah kenikmatan semesta *(13)
matahari membakar diri bersemayam rembulan memikul keranda berjajar
gemintang laksana kerlipan berjuta kunang kunang menggenangi qalam **(13)
Langit berjubah pelangi menggenapkan lengkungan cakrawala diatas mimbar
para tetua menebar kata kelahiran jiwa memuja kematian rahim laksana
perjanjian bermakna usang - sepanjang langkah berpangku tangan kembara
menanam tiang berikat bendera memintal warna menggenapkan perjanjian
bermakna usang **(13)
Satu purnama menggenapkan lingkaran senandung kelam malam - jejak usang
bersatu bayangan menebar aroma kembang setaman memuja sang tetua
bersemayam kekuatan berpalung jiwa **(13)
menulis kata purba bersolek paras gawang kenawat menoreh penggenapan
rasa bersatu asa - gemuruh ombak bersenandung makna tersamar kaki
bersilang dua kekuatan bersujud telapak tangan diatas karang terang
benderang - satu purnama bertelanjang dada berkain serilang membiting
mantra bertahta kembara bermuara singgasana swargaloka **
(14)
Mentari menembus kabut pagi merobek daun bertulis puisi embun penantian
para bidadari - langit berwajah pasi tersisa penggenapan peristiwa
perjanjian rembulan semalam - **(14)
matahari menatah lengkungan tubuh ibunda alam menetak sehelai demi
sehelai benang keindahan semesta - semilir angin lautan meriap ujung
selat menggelung gelombang mayang bertenun gairah menimang tanjung
bermandi birahi **
(15)
Setetes embun memeluk ujung dahan jelutung berkata malam tersisa menitah
pagi melempar mimpi kembara pulau biru - sinar mentari bersendratari
diatas altar hujan penggenapan kata terhenti membiting halilintar
bercorak pelangi **(15)
matahari terbelah dua merapal mantra qunut bersemedi melipat tungkai
satu lingkaran penuh rembulan semalam - dua peraduan panjang bertali
temali kenikmatan menebar desah sepanjang ladang penantian semalam -
pagi terbenam perlahan mencumbu seberkas cahaya matahari siang
terpanggang aroma stanggi membakar dupa birahi bersenggama kata bermandi
keringat mengukir senja berwarna jingga terjilat makna semalam **(15)
Malam bertelanjang makna terlentang memikul hujan kenikmatan - sebutir
pendakian tertetaskan mencumbu lekukan tubuh perbukitan menikam ngarai
menggelung mayang terkembang - satu mantra melingkari kedua tungkai
menjejak punggung bertulis tangan aksara purba **
(16)
menulis nama kekasih satu ditengah pulau menggaris besar bermuara kecil
berpeluh Horio bertitah pertapaan enam belas detak nafas disisi utara
naxos - satu detak nadi mengukir kekuatan kaloritsa kapel dua puluh kilo
meter persegi meramu perjamuan soronu yasayabilir menebar pesona -
berkumandang ibunda alam melepas baskara memuja preteen memangku malam
memeluk fajar diujung tanjung monolithos **(16)
matahari terbenam menoreh jaring rumpun bambu menggapai mimpi pagi
melempar batu diatas pinggan setengah hati - istana lautan menebar
tepian warna membiru bercorak keperakan menikam karang tercecap kata
rembulan berenang satu - berjajar larmu menggenapkan lengkungan dua
sayap membakar gairah api persetubuhan hujan meliuk patahan pinggang
bersatu titian membukit makna terhempas merona **(16)
Hujan penantian menetak satu tabir tersayat selendang kenikmatan terpaku
merangkai kata mengikat sulur sulur bara api penjelmaan sang pemantik
birahi - sepasang sepatu berkilap hitam beraroma hermes memegang pedang
membelah hulu meronce hilir tersapu desau angin membalik mata memutih
makna terpinang rasa **
(17)
matahari membuka mata menulis kata berkata peraduan panjang berlembar
kitab purba ketika hermes menebar pesona aroma khayangan - sebait puisi
tebing terjal merekah menitis tirta menggaris telapak tangan diatas
beruga memintal kabut bersendratari paras membasuh belanga berkain
tembaga **(17)
membentang gelombang puisi lautan kasih berbalut peluhmu merona aroma
hermes menulis diatas lembaran cakrawala - Lukisan langit berdaun
kesejukan bertatah ranting bergelombang dahan bersetubuh batang berakar
membumi - satu tetesan alam semesta mengalir persembahan sakral mata
merangkai jiwa merajam mantra tertua **(17)
matahari tertutup langit kelam meraut mimpi semalam diatas daun tubuhmu
bergetar bertali dua melempar kelambu ungu berjala hitam - semilir angin
kepagian meniup telinga sang membinar berkaki pohon jelutung berpangkal
dermaga usang berbalut belantara makna - satu layar terkembang
bersilang tiang menarik tali memutar buritan menggenggam nakhoda memuja
kerlipan lampu menara merentang daratan mengembang **(17)
Satu jejak kembara menulis berjuta tanda lengkungan sepasang kaki
cakrawala - pusara malam tertanam menepi serpihan labirin menziarahi
detak nadi sang membinar - tiga sisi bergaris lurus membentang sudut
lengkungan siku bergemulai tangan menimang mimpi keabadian - matahari
menjemput kematian diujung karang selat dewata penggenapan awal memuja
akhir satu malam **(17)
Membuka lembaran kitab purba tersimpan mantra usang membelah diri
bersemayam dua kelamin memuja pelaminan bertanda tangan alam semesta -
para dewa dewi mengukir khayangan bermahkota duri tersalib memeluk tiang
kapal terhunus belati menikahi mati - tiga puluh lima purnama bertatah
jiwa mencandi jubah hitam berselendang pelangi menetak hujan **(17)
dua puluh tiga bergaris tiga puluh tiga kata berkata berdiri diatas dua
kaki berbalut ruh semesta - satu matahari terbunuh diujung pedang satu
rembulan bersinggasana lailatulqodar bermahligai seribu kekuatan ruh
semesta **
(18)
Suara kincir angin memutar pancuran air membelah tengah detak nadi sinar
mentari menjelma tebing menepi tetesan terakhir - satu anak panah
berwarna merah menetak lingkaran busur melengkung memuja matahari
berjalan melintasi dua arah sepanjang pusaran kasih - gemerisik daun
jelutung menuai angin berterbangan memintal kata berguguran membiting
anak tangga bercorak biru bergaris jingga bersatu tali temali bermakna*(18)
Sepanjang jalan penantian berjajar pohon kehidupan merangkai hulu
menitis hilir persembahan muara kasih seluas lautan berpangkal tatapan
tiada bertepi - sepanjang tatahan jendela bersusun sirih berbalut tirai
kain bertulis aksara cawa cawa tuha menggenggam piala berjubah kerajaan
surga **(18)
Melukis paras boulevard berwarna pelangi diatas kanvas jingga berkata
nan menjingga menjemput senja membelah matahari - satu sisi menulis
aksara menggaris pangkal kiri berbalut satu kain tapis bermegah tahta
menabur permata - sembilan jendela diatas memanjang empat tepian bersatu
lantai hamparan permadani semesta **(18)
Senja meniti dua arah bertulis wajah menjelma punggung menuai matahari
dipenghujung senja termaktub secarik jumawa - satu meja persembahan
berbalut mantra menikam sayatan jiwa kembara langit bercermin bumi **(18)
Lima kata berkubang dilingkaran makna tenggelam bersatu gelora membakar
belanga antahberantah - serpihan sulur sulur kasih membelenggu langkah
menikan rinai hujan antah berantah - pagelaran wayang memegang tali
mengikat dalang mengembang tabuhan gending tersesap labirin berseteru
perang usang dipadang antahberantah **
(19)
Suara berpial mengukir timur membuka tabir fajar menebar aroma kembang
diatas persembahyangan - suara terompet menuai langkah berbaris warna
menuai warna sayap sayap mengembang mengejar matahari **(19)
Semilir angin lautan meniup ujung daun nyiur menepi titian buih melempar
ombak memecah karang - dua belas warna senjata memecah langit membunuh
bumi tersulam dipinggang bermandi darah merajam perjanjian semesta **(19)
matahari pecah diatas kubah menggaris tepian kaki langit bersandar empat
tiang rumah adat tua diatas batu persembahan bala putra dewa - satu
pertapaan bersilang kaki semedi radin inten diatas dahan berlari memuja
matahari - para jelata bertelanjang kepala membasuh seberkas cahaya
bersujud diatas tanah banten junjungan hasanudin meminang matahari (1)
(20)
berjajar pucuk merah memeluk lingkaran pertapaan surga seberkas cahaya
mentari memuai kata berkata mengetuk jendela - empat kaki mengikat
perjanjian hamparan singgasana bertonggak silang delapan bersemedi kubah
junjungan beruga menarik garis anak ilalang kering tersulam merepih **(20)
Hujan bertulis kerinduan Langit membuka lebar lengan memeluk bumi
menetes satu bulir air mata lukisan jiwa kerontang terpanah seribu tahun
matahari - satu labirin melukis warna pelangi menjelma dua arah hitam
memutihkan diatas altar melintasi seribu silang prahara **(20)
menulis lima kata melintasi padang ladang tandus seribu penantian
menggaris daun jendela bersusun sirih - dua sayap memnetang mengepak
pagi menjemput mimpi memeluk senja mencumbu mati - satu peraduan usang
berdinding putih diatas altar menjelma salib ibu jari berparas acna
berjubah pemberkatan **
(21)
Matahari menepi meminang dermaga berbalut sinar membakar gairah lautan
pilihanmu bertubuh gelombang malam terlentang - para tangsi merajut
ujung melipat aliran membuncah kuala berdebar ombak memecah tanjung
karang - ufuktimur membisik kata diatas kubah menggaris tangan menikahi
angin dingin terluka sepinggan berianapita penjelmaan aroma lautan
berbaris satu **(21)
Menulis kata berkata dipersimpangan tiga berjajar tiga pohon jelutung
membayang setengah lingkaran rembulan bermakna sepuluh pujian semesta -
para jemari menuai tinta berwarna kelam diatas kain putih sepanjang
kembara bermandi pujian semesta **
(22)
dua puluh dua dermaga melempar sauh malam menikam kitab paripurna
menjejak labirin satu Sang memuja seribu malam - Langit bumi diatas
kertas perjanjian para kapas berterbangan ditiup angin Sang Sangkakala -
menggema lantunan pujian mengembang layar dua puluh tiga lingkaran
bertitah nakhoda penggenapan kembara **(22)
malam melukis mimpi menabur kembang setaman menziarahimu setiap detik
sang membinar memangku petuah alam semesta - malam terbelah dua arah
langit bertulis punggung bumi menanti langkah memuja kerlipan menara
berlampu memangku petuah alam semesta **(22)
senja bersenandung simponi alam baqa menetak fana dipenghujung detak
nadi kasih - senja bertaburan kembang setaman terziarahi dipenghujung
detak nadi kasih **(22)
tujuh puluh lima lapisan kekuatan bermandi cahaya emas berurai perak
berselimut tembaga - empat puluh kata menuai dua puluh lima makna
berkata - tiga puluh lembaran kitab purba menulis kembara para laksana
**
(23)
tiga puluh sembilan detak nadi mengukir satu tatahan usang penggenapan
purnama dipinggiran kaki langit - dua jejak langkah memuja selat
bersenandung lautan membirukan **(23)
membuka lembaran usang tertulis jejak kaki diatas pertapaan singgasana
tebing terjal - serpihan pepadun bercagak empat kaki langit menopang
altar kekuatan maha rimba bertitah mahkota purba **
(24) angin barat melempar kata berkata bergelombang melukis lengkungan mayang lautan bertahta kenikmatan abadi **(24)
Satu perkara menulis gelora lautan mengejar matahari menepi dermaga
bersandar tiang bertiang memukau ombak menggulung butiran pasir bersinar
permata memeluk tanjung karang berpantun sepi tercabik senar menggaris
lingkaran usang **(24)
senja bertaburan warna kuning tergenggam satu tonggak lima jemari buhul
malam memecah batu menetes air suci membasuh paras bumi bertelapak
tangan langit - senja bersetubuh ribuan sayap mengepak perbatasan cahaya
diatas perjanjian matahari tersimpan usang perjamuan rembulan - secawan
air kehidupan membasahi ladang gersang menebar benih membaca mantra
pertumbuhan penggenapan jejak layar terkembang **
(25)
Semburat ufuktimur menebar wangi aroma tubuh setengah telanjang memikul
perjanjian purba diatas ladang pertumbuhan benih menetas seribu kekuatan
antahberantah - gemerisik air pancuran semesta menopang empat kaki
bersilang cakrawala bersabda langit mendesah bumi tertikam kenikmatan
terdalam - sebait puisi kembara meminang puncak puncak tertinggi
menikahi ngarai berpusara palung terdalam penantian -(25)
dua sayap langit membentang mengepak dua sayap bumi bersatu memuja
cakrawala - satu penantian menulis kata diatas selembar kain membalut
sepi cahaya matahari - dua langkah tertatih terlena diatas mimpi para
larmu meratapi angin menerpa - senja bertanak malam dipenghujung
perjamuan kelam menikam makna pertapaan usang *(25) merajam cinta Menetak titik kasih **
(26)
Empat kekuataan kaki langit menopang matahari menikam pagi tersayat
jendela hati membalut langkah meniti tebing mendaki puncak mencumbu
palung terdalam - satu kuasa semesta membaca dua mantra tiga pelukan
kasih persembahan dewa empat bertengadah kedua tangan memuji dewi
pemberkatan keabadian **(26)
memahat matahari diatas keranda berpilar nisan menziarahi detak nadi
pertapaan usang para dewata - dua jejak bersisi tiga satu langit dua
timur tiga barat bercermin hamparan sagara meriap ujung mayang
bergelombang meniti puncak kerinduan - satu kembara berjuta persetubuhan
melukis tubuh ilalang tertiup angin selatan memikul peraduan semalam **
(27)
satu kata menikam jemari bertelunjuk makna berkata menoreh sayatan
diujung pertaruhan menetes darah menetak sebait kayu tertanam memikul
satu - satu kekuatan matahari tenggelam memintal angin selatan bersenda
para kaki berlari mengejar mimpi tanah kelahiran menggaris dua arah
timur memuja barat - satu penantian menjelma persetubuhan diatas lautan
menebar aroma kenikmatan memahat senja diatas belanga **(27) satu pertempuran membunuh ribuan detik penantian dipenghujung kata membelah rembulan seribu malam **(27) Satu singgasana bersisian dua langkah memuja timur menggenapkan barat diatas suara mantra semesta **
(28) Sepertiga malam memeluk rembulan pecah diatas hamparan samudera luas bertahta seribu makna terang benderang **(28) Aku mencintaimu ??!! *Apakah Kamu mencintaiku??!! **Lebih Elok dari Seribu Rembulan??!! **
(29)
membuka lembaran kitab purba satu kenikmatan menjelma berjuta asa -
malam berpeluh aroma kembang setaman mengalir sungai poehlang toehwang
memukat muara kerinduan menebar pesona lautan nan membirukan - sepinggan
mantra sejati melahirkan puisi kasih keabadian memintal dua pulau
terbelah satu selat penantian usang **
(30) Gemericing tetesan air suci menulis nama hujan diatas cakrawala menggema takbir tahlil tahmid memuja Sang -mohon maaf lahir dan bathin*selamat hari raya iedul fitri* 1 syawal 1434 hijriah*تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ ***
للّهُ
اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ
اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ. .
*****
Gemericing tetesan air suci menulis nama hujan diatas cakrawala menggema takbir tahlil tahmid memuja Sang -mohon maaf lahir dan bathin*selamat hari raya iedul fitri* 1 syawal 1434 hijriah*تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ ***
ReplyDeleteللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ. .