Friday 19 July 2013

1434

: 1434

  ** "Pergilah, jelajahilah dunia,
lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup,
niscaya jalan apapun yang kaupilih akan menghantarkanmu
menuju titik awal.
Pergilah untuk kembali,
mengembaralah untuk menemukan jalan pulang.
Sejauh apapun kakimu melangkah,
engkau pasti akan kembali ke titik awal"
(The Alchemist)**

 

***  

(1) pagi perlahan merangkak ombak lautan menepi diatas bantal langit terbelah membiting serpihan tiga puluh patahan membumi - segala pujian semesta menulis sebait puisi diatas hamparan danau penantian - para pujangga meronce tangan kiri bersendratari angin menghantar deru dua jejak menderu - satu kata berkata diatas kisah lembaran kitab purba diatas tanah merah menulis punggung istana belantara sukma **

 

(2) matahari membuka jubah bertelanjang makna diatas tungku memuja bara berkisah sebilah belati tersayat mimpi dipenghujung hujan kerinduan semalam - dua jejak pertarungan melipat tirai penantian diatas tiga perjamuan menetak singgasana bermahkota surga **

 

(3) sebatang pohon randu menulis senjata berduri berbalut dahan mengurai ranting menggenggam pucuk dedaunan hati - menitis anak sungai berkelok tiuh tuho bersendratari para pejohang memintal dermaga - serpihan kembara merapal mantra tangan membesi bersulur warna daun daun berguguran memeluk pusara kata **(3) dua kata berseteru diatas tungku menulis bara bertiup angin lautan meminang selendang pertapaan usang **(3) tetesan air kehidupan bersimponi para akar menjemput tebing terjal tersulam dua daun berkupu menikahi arung jeram **

 

(4) berjajar para jubah berpelangi meminang senja menisik penggenapan malam - dua butir lukisan semesta menetas dipelukan para jerami bersilang tangan - gemericik alunan air membelah bebatuan berpusara para ceruk menimang pertapaan siang dipangkuan malam **  (4) Setetes embun kesiangan berbalut kain panjang bercorak belantara bertatah candi beruga memeluk setanggi berasap mantra perjamuan aliran sungai penggenapan - berjajar rumah tua menulis jalan setapak berkelok tiga berjajar sebatang pohon randu bercabang dua melukis perisai matahari** 

 

(4) Langit penuh kesetiaan menimang rinai hujan memuja aliran sungai berbatu bersemedi rumput liar - hutan belantara kasih terpahat satu berlapis dua bertahta tiga penggenapan tiang layar berkelambu sutera bertapal kuda - gemericing lonceng kematian tersalib menikam pelupuk mata kepedihan sepanjang peraduan malam ** (4) pucuk bersambung merah meramu sayap membentang sembilan arah mata angin bertahta batang bergelombang mencumbu senja bertaburan bulir hujan **(4) menggaris secarik kertas bersulang tepian tebing selatan berjajar pucuk pucuk cemara memintal kabut senja satu kata **(4) Langit perlahan mencumbu cadikmu senja bertelanjang tangan kelam membiting jenjang ikal mayang berkata kata merenggang diatas pusaran bersatu tenggelam ** 

 

(4) satu tarian hujan memintal kata berpial barat menulis senja diatas sepinggan penantian bersinggasana pujian semesta bermakna **(4) satu penantian matahari terbunuh diujung pedang bermata dua bercorak senja berwarna jingga nan menjingga **(4) Langit menikahi hujan kerinduan bertahta parasmu sang membinar Tuhan Nan Elok Jelita ** (4) malam menulis sederet mantra berkumandang badai menjelma gelombang lautan menggenggam hujan tiada bertepi - sebait puisi menjelma pertaruhan jiwa meniti jendela bersusun sirih memahat cinta keabadian - sepanjang jejak melangkah menuai deru bersatu parasmu sang membinar Tuhan Nan Elok Jelita ** -

 

(5) gemuruh angkasa perlahan memuja peraduan panjang terlelap satu kembara penantian keabadian Tuhan Nan Cantik Jelita - sentuhan tetesan kenikmatan merinai sepanjang penantian palung membumi pertengahan malam meregang - aroma lautan menitah warna merah muda bertahta putih menggenapkan lengkungan mencadikmu sang membinar ** (5) Menulis mimpi lautan membisu dua harapan tenggelam setengah matahari menjemput pagi melepas ruh azzazil berwarna merah diatas telaga sunyi - menulis tujuh kata berkata penantian sembilan penjuru memburu kidung senja bertasbih persetubuhan memintal kenikmatan ** (5) Matahari mengukir cerita penuh birahi diatas perut senja menggema suara melirih terpetik ranum kenikmatan - angin lautan menikam gelombang asmara membuka metaji bertelanjang makna diujung tanjung berkedip menara berlampu membunuh satu - para nelayan membakar kandhil menjilati api memerah saga melempar kail bersendratari camar berteriak berbalut gelombang cadikmu meminang palung terdalam **

 

(6) Embun pagi bersolek diatas daun meminang perkampungan tua bertahta atap langit beralas kebun kopi - angin kepagian bersendratari parapial timur diatas dahan pekuburan usang - satu tulisan matahari menuai tujuh langkah persembahan antahberantah berseteru aroma lautan pilihanmu menggema kembara **  (6) Hembusan aroma bunga kopi perlahan mencumbu jiwa kembara menikahi dinding perbatasan langit membumi satu nafas kurusetra - para tembikar memeluk jemari bersarung kebaya memintal konde bersinar paras matahari bersatu bukit kemuning ** 

 

(6) menulis cerita usang sepasang sepatu berbantal tinggi berwarna hitam berbalut jenjang panjang diatas negeri gumpalan awan - lukisan tubuh berwujud malaikat merentang dua garis sayap kiri menggenapkan kanan - lengkungan cadikmu tatahan rembulan mencandi kekuatan semesta membiting labirin berpusara ** (6) Menulis kata berkata diatas selembar makna beralas bantal melukis setengah matahari bergaris cahaya menjurai pertemuan pertama - semilir angin ditengah belantara kebun kopi melukis aroma seragam bunga keelokan alam semesta menguntai kata berkata - sepasang sepatu berbantal langit menjejak langkah kotak pandora bersatu puncak batang tembesu berukir gemulai jemari daun jelutung ** (6) Langit gelap tertutup sayap sayap senja meminta kerlipan kunang kunang menari membuka hati para penari matahari - (6) satu pertaruhan melintasi dua lintasan menara sepinggan menggema - satu anak panah bertitah lengkungan busur meraut tinta berwarna saga - satu penantian berladang sepi membunuh langkah dua tatapan mata berkereta pelangi **

 

(7) Satu anak panah berkata delapan puluh kata bercermin wajah enam puluh kata bersilang tanda empat arah penggenapan makna - satu putaran roda bertangkai lima lingkaran kekuatan hitam memutihkan empat jejak menjelma angin lautan satu tali nakhoda bertemali asa ** (7) Matahari menjulang memahat separuh nafas tebing terjal bernafas api kesucian tertanam tanah kering kerontang - sebait puisi terluka menuai darah meremah pangkal malam berpalung kata bersemayam kendi memabukkan belantara bermisai senja - satu semesta mengikat kaki karang bersenggama ombak memintal tubuh semata ruh melempar gairah dinihari - sebaris bintang tersemat lingkaran pinggang bermantra penaklukan kematian*

 

(7) Lima tonggak bersahaja dermaga beebaris empat kekuatan merenda dua puluh pembakaran dupa membahana gayatri mantra diatas lengkungan setengah rembulan bertatah satu bintang **(7) Gelombang jubah usang berwarna hitam bersemu pekat memintal serpihan perkara pembabtisan semesta - para malaikat memahat raga setengah candi berwujud dewata berpial timur meremah banten diatas kepala - lampu berkelap meminang langkah memuja kematian berjajar perjanjian bertulis kata khayangan **

 

(8) meremah satu perjanjian semalam diladang bertahta dinihari berkata para malaikat membuka tirai berkelambu sutera - dua sayap laguna melintasi labirin pertemuan langit berkesah membumi menanak periuk nasi - tiga batang pohon jelutung menoreh kaki langit bermadat daun kering tembesu berlinting kain kafan membakar gairah diujung kenikmatan menghembuskan kabut pagi keabadian **(8) membaca matahari menatah tebing pendakian sepinggan penaklukan menebar warna gincu memerah cadikmu semesta - menulis sebait puisi merangkai kenikmatan tertumpah serelang tinta menggapai paras rembulan meregang usang **(8) Jemari langit menulis kata penuh kenikmatan membuih ombak meniti tepian tebing menjelma karang terjal - jemari langit meremah kosa berbalut belantara berseteru antahberantah memerah putihkan mata gelombang lautan melempar angin memecah anjungan menjelma karang terjal ** 

 

(8) dua goresan belati sang pemuja puisi berkafan kematian sejati berwajah delapan mengusung keranda matahari bertemali gairah birahi lautan menebar kail perjanjian usang **(8) tiga tiang langit berjubah dua malaikat satu pencabut paku bersandiwara dua pemikul genderang - sepinggan hamparan banten bertasbih perjamuan nenek moyang bertelanjang kata berkata - sentuhan dua puncak gunung berbantal tinggi meruncing satu cumbuan memerah berjuta pusaran kenikmatan palung terdalam ** (8) Belantara cakrawala berkisah kekuatan alam semesta daun daun berguguran tunas tunas tumbuh - hutan menawan lingkaran ngarai berbukit ranum membelah dua jalan setapak - lengkungan gading perisai baratayuda menikam desah memuja jemari memintal kata mendesah ** 

 

(8) Senja menulis kenangan membiting kisah diatas bantal berwarna jingga meraut tajam mata berseteru sebaris lengkungan berkelopak cemerlang bersatu lukisan tersapu tangan menjelma aroma dupa bersahaja - senja membalut parasmu berkerudung putih diatas sejadah satu seusai persetubuhan hujan berlapis dua sajadah penggenapan ** (8) Menatah tubuhmu sang zamrudkhatulistiwa mengalir darah kehidupan berkata kematian - satu ikatan menetak labirin melempar hujan menuai badai memenggal serpihan langit - berjajar dua kotak pandora berjendela terbalik arah pujian semesta mendaki puncak membunuh atas menoreh tengah memikat bawah tenggelam palung terdalam ** (8) Lautan kerinduan tenggelam diatas mantra bercorak biru kehitaman - satu tangan menggaris anak tangan menjelma kisah sepanjang masa - melipat tiga jemari melempar dua tertuang satu cawan pemberkatan **

 

(9) Matahari membelah perbukitan meranum usang bergaris puncak menikam atas memuja tengah merenda lembah - rembulan terkapar menetak kelam malam diatas peraduan siang berwarna tertang benderang - satu tatahan semesta menggurat kata meronce puisi bertaburan tinta berseru suara membahana ** (9) Api suci menjilati bara diatas pedupaan usang - para dewata menguliti tubuh matahari - belantara sukma memintal raga mengalir kenikmatan - satu diatas satu menderu memecah qolbu **(9) Sang belati bertitah meminta persembahan secawan darah penghabisan - dua sayatan matahari meminang kenikmatan sekejap bertatah satu menggaris rintik hujan berbalut tubuh telanjang malam **

 

(10) pucuk pucuk jati merangkai satu perjanjian usang memetik embun berselimut kabut sepanjang labirin batang meminang rumput liar - satu lingkaran melintasi empat garis diatas tanah leluhur persembahan sang bhumi ruwa jurai - seikat tali bertemali serpihan ranting merajut daun daun kering berterbangan tertiup angin lembah membasah gelumai bersahaja **(10) Satu langkah membunuh pagi berpelukan sarung bertenun empat bergaris semesta - gemerisik daun memeluk ranting bersetubuh dahan menggenapi batang berkekuatan akar - sepanjang tanah leluhur menggali kehidupan menebar benih bertumbuhan batang lima ribu kata terpanggang matahari - empat perjanjian menikam angin menulis lembaran kitab purba bertahta warna emas bercorak perak tertatah tembaga ** 

 

(10) Tiga pilar merentang satu tambatan bertahta empat meja persembahan tersusun membuka payung jingga meruntuhkan pasak menikam jiwa - dua kata bersinggasana diatas kerajaan antahberantah -  (10) Setiap tetesan makna penantian terdengar mendenting menetak matahari satu jiwa suci **(10) Cakrawala malam bertaburan gemintang menjelma kunang kunang bertahta menara berlampu berpagar lautan dipenghujung selat bermuara tanjung - menoreh teriakan pungguk meminang rembulan peggelek now sinjang serilang cawow cawow tuhow memintal alif bersatu yaa - para bendera berkibar menebar wangi bercabang kayew arrow bertuah manok ngebolang tajie sayan*  

 

(11) ketika tangan semesta menimang secarik cahaya perjanjian kejadian awal menggenapkan akhir - ketika hari pengadilan menatah singgasana pertapaan para kitab tertulis kebenaran satu kesempurnaan - ketika jiwa berbalut kekuatan Sang Maha Satu tiada satu bayangan menjelma menuai satu **(11) Sebaris pasukan berdiri berjajar menggenggam senja menatap tajam berkilat sembilu mematikan pertempuran - penantian birahi meniup seruling para tarian meliuk mata terpejam setetes labirin memacu tapal kuda bergemericing menghunus tebing terjal - satu pedupaan bertahta bara terjilat api mengejar puncak tertinggi **(11) Lengkungan tubuh semesta meliat pinggang perbatasan atas memerah bertonggak dua kaki mengurai merah meremah **(11) Sebait puisi pendakian dua tebing membentang satu ngarai diperbatasan hutan belantara tanah harapan - dua pedang bertahta permata satu lengkungan panjang menetak mati tatapan menghujam lawan dua menggaris pendek menikam diri tertulis harga mati tertinggi **

 

 (12) Hujan kepagian berkerudung sebatang pohon ara bersambung pucuk mengurai akar memeluk tanah tergenang air bersenjata lengkungan semesta - satu penantian empat persimpangan bertulis aliran sungai poehlang toehwang bersenggama dermaga usang - **(12) Senja perlahan merajut benang langit berwarna jingga satu persatu larmu tersesap kekuatan mengembang cahaya matahari berpelukan rimba penaklukan - satu penantian terbunuh sepi mengulam sunyi berbantal mimpi berkata sebilah kata tersayat rasa menepi kembara matahari **

 

 (13) pagi menjelma sebaris angka dua puluh ribu terselip diantara kata memuja fana - para titisan jiwa berkhutbah merayu kembara meminang langkah satu kata memuja baqa **(13) tiga kata terbungkus rapi meraut tiga sudut sama sisi terbelah satu persatu menjelma satu - sepinggan lautan menjaring garam seutas nadi berseteru langit membumi satu persatu menjelma satu **(13) matahari mencumbu setiap lengkungan tubuh bumi sepanjang angin menulis air memeluk tanah bersimbah kenikmatan semesta *(13) matahari membakar diri bersemayam rembulan memikul keranda berjajar gemintang laksana kerlipan berjuta kunang kunang menggenangi qalam **(13) Langit berjubah pelangi menggenapkan lengkungan cakrawala diatas mimbar para tetua menebar kata kelahiran jiwa memuja kematian rahim laksana perjanjian bermakna usang - sepanjang langkah berpangku tangan kembara menanam tiang berikat bendera memintal warna menggenapkan perjanjian bermakna usang **(13) Satu purnama menggenapkan lingkaran senandung kelam malam - jejak usang bersatu bayangan menebar aroma kembang setaman memuja sang tetua bersemayam kekuatan berpalung jiwa **(13) menulis kata purba bersolek paras gawang kenawat menoreh penggenapan rasa bersatu asa - gemuruh ombak bersenandung makna tersamar kaki bersilang dua kekuatan bersujud telapak tangan diatas karang terang benderang - satu purnama bertelanjang dada berkain serilang membiting mantra bertahta kembara bermuara singgasana swargaloka **

 

 (14) Mentari menembus kabut pagi merobek daun bertulis puisi embun penantian para bidadari - langit berwajah pasi tersisa penggenapan peristiwa perjanjian rembulan semalam - **(14) matahari menatah lengkungan tubuh ibunda alam menetak sehelai demi sehelai benang keindahan semesta - semilir angin lautan meriap ujung selat menggelung gelombang mayang bertenun gairah menimang tanjung bermandi birahi **

 

 (15) Setetes embun memeluk ujung dahan jelutung berkata malam tersisa menitah pagi melempar mimpi kembara pulau biru - sinar mentari bersendratari diatas altar hujan penggenapan kata terhenti membiting halilintar bercorak pelangi **(15) matahari terbelah dua merapal mantra qunut bersemedi melipat tungkai satu lingkaran penuh rembulan semalam - dua peraduan panjang bertali temali kenikmatan menebar desah sepanjang ladang penantian semalam - pagi terbenam perlahan mencumbu seberkas cahaya matahari siang terpanggang aroma stanggi membakar dupa birahi bersenggama kata bermandi keringat mengukir senja berwarna jingga terjilat makna semalam **(15) Malam bertelanjang makna terlentang memikul hujan kenikmatan - sebutir pendakian tertetaskan mencumbu lekukan tubuh perbukitan menikam ngarai menggelung mayang terkembang - satu mantra melingkari kedua tungkai menjejak punggung bertulis tangan aksara purba **

 

(16) menulis nama kekasih satu ditengah pulau menggaris besar bermuara kecil berpeluh Horio bertitah pertapaan enam belas detak nafas disisi utara naxos - satu detak nadi mengukir kekuatan kaloritsa kapel dua puluh kilo meter persegi meramu perjamuan soronu yasayabilir menebar pesona - berkumandang ibunda alam melepas baskara memuja preteen memangku malam memeluk fajar diujung tanjung monolithos **(16) matahari terbenam menoreh jaring rumpun bambu menggapai mimpi pagi melempar batu diatas pinggan setengah hati - istana lautan menebar tepian warna membiru bercorak keperakan menikam karang tercecap kata rembulan berenang satu - berjajar larmu menggenapkan lengkungan dua sayap membakar gairah api persetubuhan hujan meliuk patahan pinggang bersatu titian membukit makna terhempas merona **(16) Hujan penantian menetak satu tabir tersayat selendang kenikmatan terpaku merangkai kata mengikat sulur sulur bara api penjelmaan sang pemantik birahi - sepasang sepatu berkilap hitam beraroma hermes memegang pedang membelah hulu meronce hilir tersapu desau angin membalik mata memutih makna terpinang rasa **  

 

(17) matahari membuka mata menulis kata berkata peraduan panjang berlembar kitab purba ketika hermes menebar pesona aroma khayangan - sebait puisi tebing terjal merekah menitis tirta menggaris telapak tangan diatas beruga memintal kabut bersendratari paras membasuh belanga berkain tembaga **(17) membentang gelombang puisi lautan kasih berbalut peluhmu merona aroma hermes menulis diatas lembaran cakrawala - Lukisan langit berdaun kesejukan bertatah ranting bergelombang dahan bersetubuh batang berakar membumi - satu tetesan alam semesta mengalir persembahan sakral mata merangkai jiwa merajam mantra tertua **(17) matahari tertutup langit kelam meraut mimpi semalam diatas daun tubuhmu bergetar bertali dua melempar kelambu ungu berjala hitam - semilir angin kepagian meniup telinga sang membinar berkaki pohon jelutung berpangkal dermaga usang berbalut belantara makna - satu layar terkembang bersilang tiang menarik tali memutar buritan menggenggam nakhoda memuja kerlipan lampu menara merentang daratan mengembang **(17) Satu jejak kembara menulis berjuta tanda lengkungan sepasang kaki cakrawala - pusara malam tertanam menepi serpihan labirin menziarahi detak nadi sang membinar - tiga sisi bergaris lurus membentang sudut lengkungan siku bergemulai tangan menimang mimpi keabadian - matahari menjemput kematian diujung karang selat dewata penggenapan awal memuja akhir satu malam **(17) Membuka lembaran kitab purba tersimpan mantra usang membelah diri bersemayam dua kelamin memuja pelaminan bertanda tangan alam semesta - para dewa dewi mengukir khayangan bermahkota duri tersalib memeluk tiang kapal terhunus belati menikahi mati - tiga puluh lima purnama bertatah jiwa mencandi jubah hitam berselendang pelangi menetak hujan **(17) dua puluh tiga bergaris tiga puluh tiga kata berkata berdiri diatas dua kaki berbalut ruh semesta - satu matahari terbunuh diujung pedang satu rembulan bersinggasana lailatulqodar bermahligai seribu kekuatan ruh semesta **

 

 (18) Suara kincir angin memutar pancuran air membelah tengah detak nadi sinar mentari menjelma tebing menepi tetesan terakhir - satu anak panah berwarna merah menetak lingkaran busur melengkung memuja matahari berjalan melintasi dua arah sepanjang pusaran kasih - gemerisik daun jelutung menuai angin berterbangan memintal kata berguguran membiting anak tangga bercorak biru bergaris jingga bersatu tali temali bermakna*(18) Sepanjang jalan penantian berjajar pohon kehidupan merangkai hulu menitis hilir persembahan muara kasih seluas lautan berpangkal tatapan tiada bertepi - sepanjang tatahan jendela bersusun sirih berbalut tirai kain bertulis aksara cawa cawa tuha menggenggam piala berjubah kerajaan surga **(18) Melukis paras boulevard berwarna pelangi diatas kanvas jingga berkata nan menjingga menjemput senja membelah matahari - satu sisi menulis aksara menggaris pangkal kiri berbalut satu kain tapis bermegah tahta menabur permata - sembilan jendela diatas memanjang empat tepian bersatu lantai hamparan permadani semesta **(18) Senja meniti dua arah bertulis wajah menjelma punggung menuai matahari dipenghujung senja termaktub secarik jumawa - satu meja persembahan berbalut mantra menikam sayatan jiwa kembara langit bercermin bumi **(18) Lima kata berkubang dilingkaran makna tenggelam bersatu gelora membakar belanga antahberantah - serpihan sulur sulur kasih membelenggu langkah menikan rinai hujan antah berantah - pagelaran wayang memegang tali mengikat dalang mengembang tabuhan gending tersesap labirin berseteru perang usang dipadang antahberantah **

 

(19) Suara berpial mengukir timur membuka tabir fajar menebar aroma kembang diatas persembahyangan - suara terompet menuai langkah berbaris warna menuai warna sayap sayap mengembang mengejar matahari **(19) Semilir angin lautan meniup ujung daun nyiur menepi titian buih melempar ombak memecah karang - dua belas warna senjata memecah langit membunuh bumi tersulam dipinggang bermandi darah merajam perjanjian semesta **(19) matahari pecah diatas kubah menggaris tepian kaki langit bersandar empat tiang rumah adat tua diatas batu persembahan bala putra dewa - satu pertapaan bersilang kaki semedi radin inten diatas dahan berlari memuja matahari - para jelata bertelanjang kepala membasuh seberkas cahaya bersujud diatas tanah banten junjungan hasanudin meminang matahari (1)

 

(20) berjajar pucuk merah memeluk lingkaran pertapaan surga seberkas cahaya mentari memuai kata berkata mengetuk jendela - empat kaki mengikat perjanjian hamparan singgasana bertonggak silang delapan bersemedi kubah junjungan beruga menarik garis anak ilalang kering tersulam merepih **(20) Hujan bertulis kerinduan Langit membuka lebar lengan memeluk bumi menetes satu bulir air mata lukisan jiwa kerontang terpanah seribu tahun matahari - satu labirin melukis warna pelangi menjelma dua arah hitam memutihkan diatas altar melintasi seribu silang prahara **(20) menulis lima kata melintasi padang ladang tandus seribu penantian menggaris daun jendela bersusun sirih - dua sayap memnetang mengepak pagi menjemput mimpi memeluk senja mencumbu mati - satu peraduan usang berdinding putih diatas altar menjelma salib ibu jari berparas acna berjubah pemberkatan **

 

(21) Matahari menepi meminang dermaga berbalut sinar membakar gairah lautan pilihanmu bertubuh gelombang malam terlentang - para tangsi merajut ujung melipat aliran membuncah kuala berdebar ombak memecah tanjung karang - ufuktimur membisik kata diatas kubah menggaris tangan menikahi angin dingin terluka sepinggan berianapita penjelmaan aroma lautan berbaris satu **(21) Menulis kata berkata dipersimpangan tiga berjajar tiga pohon jelutung membayang setengah lingkaran rembulan bermakna sepuluh pujian semesta - para jemari menuai tinta berwarna kelam diatas kain putih sepanjang kembara bermandi pujian semesta **

 

(22) dua puluh dua dermaga melempar sauh malam menikam kitab paripurna menjejak labirin satu Sang memuja seribu malam - Langit bumi diatas kertas perjanjian para kapas berterbangan ditiup angin Sang Sangkakala - menggema lantunan pujian mengembang layar dua puluh tiga lingkaran bertitah nakhoda penggenapan kembara **(22) malam melukis mimpi menabur kembang setaman menziarahimu setiap detik sang membinar memangku petuah alam semesta - malam terbelah dua arah langit bertulis punggung bumi menanti langkah memuja kerlipan menara berlampu memangku petuah alam semesta **(22) senja bersenandung simponi alam baqa menetak fana dipenghujung detak nadi kasih - senja bertaburan kembang setaman terziarahi dipenghujung detak nadi kasih **(22) tujuh puluh lima lapisan kekuatan bermandi cahaya emas berurai perak berselimut tembaga - empat puluh kata menuai dua puluh lima makna berkata - tiga puluh lembaran kitab purba menulis kembara para laksana **

 

(23) tiga puluh sembilan detak nadi mengukir satu tatahan usang penggenapan purnama dipinggiran kaki langit - dua jejak langkah memuja selat bersenandung lautan membirukan **(23) membuka lembaran usang tertulis jejak kaki diatas pertapaan singgasana tebing terjal - serpihan pepadun bercagak empat kaki langit menopang altar kekuatan maha rimba bertitah mahkota purba **

 

(24) angin barat melempar kata berkata bergelombang melukis lengkungan mayang lautan bertahta kenikmatan abadi **(24) Satu perkara menulis gelora lautan mengejar matahari menepi dermaga bersandar tiang bertiang memukau ombak menggulung butiran pasir bersinar permata memeluk tanjung karang berpantun sepi tercabik senar menggaris lingkaran usang **(24) senja bertaburan warna kuning tergenggam satu tonggak lima jemari buhul malam memecah batu menetes air suci membasuh paras bumi bertelapak tangan langit - senja bersetubuh ribuan sayap mengepak perbatasan cahaya diatas perjanjian matahari tersimpan usang perjamuan rembulan - secawan air kehidupan membasahi ladang gersang menebar benih membaca mantra pertumbuhan penggenapan jejak layar terkembang **

 

(25) Semburat ufuktimur menebar wangi aroma tubuh setengah telanjang memikul perjanjian purba diatas ladang pertumbuhan benih menetas seribu kekuatan antahberantah - gemerisik air pancuran semesta menopang empat kaki bersilang cakrawala bersabda langit mendesah bumi tertikam kenikmatan terdalam - sebait puisi kembara meminang puncak puncak tertinggi menikahi ngarai berpusara palung terdalam penantian -(25) dua sayap langit membentang mengepak dua sayap bumi bersatu memuja cakrawala - satu penantian menulis kata diatas selembar kain membalut sepi cahaya matahari - dua langkah tertatih terlena diatas mimpi para larmu meratapi angin menerpa - senja bertanak malam dipenghujung perjamuan kelam menikam makna pertapaan usang *(25) merajam cinta Menetak titik kasih **    

 

(26) Empat kekuataan kaki langit menopang matahari menikam pagi tersayat jendela hati membalut langkah meniti tebing mendaki puncak mencumbu palung terdalam - satu kuasa semesta membaca dua mantra tiga pelukan kasih persembahan dewa empat bertengadah kedua tangan memuji dewi pemberkatan keabadian **(26) memahat matahari diatas keranda berpilar nisan menziarahi detak nadi pertapaan usang para dewata - dua jejak bersisi tiga satu langit dua timur tiga barat bercermin hamparan sagara meriap ujung mayang bergelombang meniti puncak kerinduan - satu kembara berjuta persetubuhan melukis tubuh ilalang tertiup angin selatan memikul peraduan semalam **

 

(27) satu kata menikam jemari bertelunjuk makna berkata menoreh sayatan diujung pertaruhan menetes darah menetak sebait kayu tertanam memikul satu - satu kekuatan matahari tenggelam memintal angin selatan bersenda para kaki berlari mengejar mimpi tanah kelahiran menggaris dua arah timur memuja barat - satu penantian menjelma persetubuhan diatas lautan menebar aroma kenikmatan memahat senja diatas belanga **(27) satu pertempuran membunuh ribuan detik penantian dipenghujung kata membelah rembulan seribu malam **(27) Satu singgasana bersisian dua langkah memuja timur menggenapkan barat diatas suara mantra semesta **

 

(28) Sepertiga malam memeluk rembulan pecah diatas hamparan samudera luas bertahta seribu makna terang benderang **(28) Aku mencintaimu ??!! *Apakah Kamu mencintaiku??!! **Lebih Elok dari Seribu Rembulan??!! **

 

(29) membuka lembaran kitab purba satu kenikmatan menjelma berjuta asa - malam berpeluh aroma kembang setaman mengalir sungai poehlang toehwang memukat muara kerinduan menebar pesona lautan nan membirukan - sepinggan mantra sejati melahirkan puisi kasih keabadian memintal dua pulau terbelah satu selat penantian usang **

 

(30) Gemericing tetesan air suci menulis nama hujan diatas cakrawala menggema takbir tahlil tahmid memuja Sang -mohon maaf lahir dan bathin*selamat hari raya iedul fitri* 1 syawal 1434 hijriah*تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ    ***

للّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ. . 

 

***** 

 

 


  

 

 

 

1 comment:

  1. Gemericing tetesan air suci menulis nama hujan diatas cakrawala menggema takbir tahlil tahmid memuja Sang -mohon maaf lahir dan bathin*selamat hari raya iedul fitri* 1 syawal 1434 hijriah*تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ ***
    للّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ. .

    ReplyDelete