Tuesday, 8 October 2013

 
 
 
seribu delapan ratus empat puluh lima kunang-kunang 
melempar tarian hujan memukat sepinggan 
kata usang diatas batu panggal menjelma tubuh ibunda alam 
berbalut jubah kelam malam tenggelam//

langit menjelma lautan membahu karang 
seutas simpul bertatah lengkungan candi baratayuda 
menimang pelana kerinduan bersarung titisan lentera usang - 
dua langkah ibunda alam menulis jejak anak tangga 
menitis jenjang kaki lautan pilihanmu - 
tujuh belas tahun bersolek tangan bersilang pedang 
membunuh detak nadi berulam patah hati - 
hujan kata berkata tiga puluh tiang berjajar anak panah 
tersesap punggung menitah patung porselen khayangan bersabda //

semesta alam melukis lentera padang pengembalaan 
gemintang memeluk kelam bermahkota sepertiga malam - 
angin lautan melipat anak rambut menggelora sutra 
diujung menara menikahi cahaya berpendar - 
hujan tersesat menuai noktah mendesah satu peraduan hakiki //

satu pertemuan langit memuja bumi bersimpul 
mantra mencumbu malam khidmat - 
satu makna terlukis diatas daun kehidupan 
menjelma tangga lautan mendesah nafas - 
satu merenda dua bersandar dermaga 
bertiang empat pejohang berkuala titik hakiki //
 
 
 
 
 
 
*

No comments:

Post a Comment