seribu
delapan ratus empat puluh lima kunang-kunang
melempar tarian hujan
memukat sepinggan
kata usang diatas batu panggal menjelma tubuh ibunda
alam
berbalut jubah kelam malam tenggelam//
langit menjelma lautan membahu karang
langit menjelma lautan membahu karang
seutas simpul bertatah lengkungan candi baratayuda
menimang pelana kerinduan bersarung titisan lentera usang -
dua langkah
ibunda alam menulis jejak anak tangga
menitis jenjang kaki lautan
pilihanmu -
tujuh belas tahun bersolek tangan bersilang pedang
membunuh
detak nadi berulam patah hati -
hujan kata berkata tiga puluh tiang
berjajar anak panah
tersesap punggung menitah patung porselen khayangan
bersabda //
semesta alam melukis lentera padang pengembalaan
semesta alam melukis lentera padang pengembalaan
gemintang memeluk kelam bermahkota sepertiga malam -
angin lautan
melipat anak rambut menggelora sutra
diujung menara menikahi cahaya
berpendar -
hujan tersesat menuai noktah mendesah satu peraduan hakiki //
satu pertemuan langit memuja bumi bersimpul
satu pertemuan langit memuja bumi bersimpul
mantra mencumbu
malam khidmat -
satu makna terlukis diatas daun kehidupan
menjelma
tangga lautan mendesah nafas -
satu merenda dua bersandar dermaga
bertiang empat pejohang berkuala titik hakiki //
*
No comments:
Post a Comment