Tuesday 15 April 2014



(1) sembilan kekuatan mata angin 
menjelma penggawa 
menitis jejak embun melukis dini hari 
laksana hulubalang 
pelindung hutan belantara kasih 
dipersimpangan detak nadi 
bersabda maskumambang 
laksana lengkungan tangan dewata 
menanak mantra para ruh 
berselimut matahari 
tertanam garba 
rembulan menepi*

(2) semburat fajar menepi 
membalut kisah para ruh tergenapkan 
di ujung satu perjanjian mijil tertawan matahari 
bersabda langit berawan putih 
bertiup angin barat pecah tersapu gelombang 
samudera lepas *


(3) secarik suratan tangan berbatang 
penuh buah meranum lukisan sinom 
berjubah asa samudera 
membaca belantara peristiwa 
berdahan jiwa menikahi raga 
berjuta rahasia pengembaraan 
di ujung ranting membalut nafas 
kematian abadi *** 

(4) hujan kata-kata membasahi serambi penantian 
kinanthi membalut jejak berkuda 
menarik kekuatan busur menoreh anak panah 
tergenggam pedang bermata dua membelah matahari 
menjelma rembulan menuntun arah 
memetik ruh tertanam raga 
laksana pelita menerangi kelam malam benderang ** 

(5) menulis kisah asmarandana laksana meneguk samudera 
bercawan anggur kenikmatan terhantarkan 
di ujung ranum merah delima nan memabukkan* 

(6) langit merah saga perlahan mengukir senja 
diatas pelaminan mempersunting awan bermanik kembang 
meronce lengkungan paras rembulan setengah tiang - 
alunan suara gambus menari jemari memintal padang gersang 
bersujud bumi memuja mantra kenikmatan 
laksana halillintar mendesah satu detak nadi *

(7) Lengkungan tiang berlampu temaram bercahaya sendu 
mulai merayu jejak terbunuh di ujung tatapan matahari 
satu keinginan menebar kekuatan bermakna *

(8) sebait makna menggaris tangan mempersunting pepatah tetua 
menatah detak nadi menimang mahkota kuno di atas kepala 
bercahaya matahari menitis rembulan memeluk angin 
diatas hamparan membumi aliran tirta membakar api
lukisan dharma bakti *

(9) alkisah usang matahari terbelah dua puluh lima juta 
serpihan cahaya membasuh rumah sukma 
bercagak durma diatas kereta angin menggapai mimpi 
anak rambut semesta melayang tertiup angin senja - 
para larmu berjajar meramu kasih sang bayu 
meniup seruling kesunyian menetak jarak dua pulau terlampau 
bersemayam selat menatah kenikmatan *

(10) membuka tirai pagi tersemat angkara murka 
serpihan perang baratayuda menggenapkan malam 
bertahajud menuai sepertiga malam 
membentang jiwa kembara memuja dewata 
laksana mantra pembasuh dahaga *

(11) sepucuk surat menulis matahari diatas langit 
bercabang pohon penuh kasih meranum kenikmatan 
kemarin menjemput kelam malam - 
angin lautan menepi menoreh badai memecah buritan 
bersatu gelombang memanggil kerlipan 
tiang berlampu memeluk karang - 
lengkungan paras rembulan tertutup anak rambut awan 
tergerai menebar aroma gairah pengembaraan usang *
 

(12) membuka kitab sang berfirman
bersahaja fana merangkai kata
berhulu perupa baqa
memuja keabadian jiwa
bertatah surga bersilang neraka
meniti jalan alam kematian
sepenggal perjalanan
diatas peraduan panjang
perlahan meregang

(13) hujan air mata mengalir hulu meniti hilir 
terhampar samudera luas diperbatasan muara 
meniti tebing berkafan kata-kata 
berkeranda makna laksana raja-raja 
menjemput keabadian semesta *




***


















     

No comments:

Post a Comment