Sunday, 17 April 2011

Deus Adoro pulcherrima




:Deus Adoro pulcherrima

dipembaringan ini kutikam penuh makna
cerminmu terkesiap sulur mayangmu
mendetak jantung melintasi dini hari
membunuh deru berbukit alas para pasir bertingkat
menyetubuhi sunyi rimba berkosmetik,
tenggelamkan aku disinar rembulanmu terdalam
menyatu taburan hitam bersembilu,
cadikmu memerah darah nan resah
diujung menara meraut detak jemari waktu :

telapak tanganku membelai mayang rambutmu bertahta kasih,
dini hari menyibak tabir berlantai tebing tinggi berbasuh hujan
diujung tatapan mataku bersatu temaram lampu bertumpu doamu
menyatu basuhan air sucimu kian membahana makna:

menatah puncak terindah sepenggal perjalanan
manakala kamboja berpuisi malaikat menitis nanti
seutas biru disamuderamu tetap menggebu:

senja bertabur persembahan perkara
dini hari melahirkan setitik embun sukma purba
persembunyian kehidupan antahberantah kematian
menatah tubuhmu bercawan kredo:

jenjangmu bermekaran mencumbu benderang
dipelukan purnama menggenggam bintang-bintang
lantunan bayu merenda dinding raga menuai jiwa
bening danau matamu mencumbu nafasku satu:

bidadari milikmu persembahan matahari
lautanmu persembunyian jiwa tentramku
lantunan mimpi kehidupan menatah firman
anugerah memberkati kasih jelitamu:

nafasku menjelma desah titahmu para peristiwa
para mantra mengalirkan detak mencadik dikualamu:

menatap kupu kupu, keluar dari matamu, mencium cakrawala,
membentuk lengkungan para asa,
berbentuk sepenggal kata tanpa tanda baca,
menenun mantra menyentuh jantungmu tiada bertepi:

nafasku menyentuhmu hamparan tanah kematian
pertemuan kehidupan dipintu kelahiran rumah alam
menatahmu dekapan berlayar relung dasar hati
menghalau tetesan demi tetesan air matamu
pertemuan hakekat menetak para makna:

membuka kitab usangmu perlahan diserpihan sajak daun daun berjatuhan
menikam desah romansa sebutir perjalanan kian menetas kata hati
diperbatasan baebatuan merenggang sayap gelombang membahana
kerinduan sang bayu bermuara lautan beraroma lukisan pantai berkarang
disini gemetar membujur jemari tangan melukismu pantai:

tunas tunas mulai tumbuh direlung samuderaku melantunkan angan
menetakmu mendung menggantung dipelupuk bening danau matamu
para debu kian menghitam memeluk angin mencumbu layang layang
kembali gemetar membujur jemari tangan melukismu pantai:

membentang layarmu antahberantah mendekap rembulan dinihari
bukit bukit purba meneteskan embun beraroma kepedihan alam
resah larmu mengepak tiada arah membelah kelopak cakrawala
kepada tiang tiang agung membentang kekuatan makna
cadikku membentang angin dinihari:

mengubur gelisahku sepenggal malam membangkit sang
tangkaimu berbuih diujung karang terhampar desah belukar
menggenggam kalbu perlahan titisan kedewianmu
langit berpadu kedewaanku bergulung awan bermega
memadu kasih berselimut cinta kian tenggelam:

para ombakmu memecah ujung semenenjungku
akulah api pembakar beku ujung sutera malammu
serpihan jantungmu terpingit lautan menunggu ayat
melintasi kerajaan mengetuk pintu antara
pembaringan bertahta kuasa sang dewata:

maka ambil jantungku pengganti perihmu
lengkapi sedumu dengan tetes laraku
selimut nafasku membasuh rinai dilangitmu
sederet mantra dewata kian menggema:

hujan dinihari merenda kerinduan dicakrawala jingga
seribu pintu menguntai seribu jendela doa mantra
merebahkan detak kemarau kehitaman membumimu
memeluk rabuabu merangkai para pemuja altar bermakna
menatah benih kasih diladangmu :

tatkala mengepul asap pendupaan benderang doa-doa dan mantra,
memintal cintaku bercahaya melintasi dini hari,
terang memelukmu dilengkungan gemulai semerbak kasih,
tubuh bentangan bait bait perjalananku :

mengalir pengkhotbah di kitab bermakna,
menikmati kehangatan sinar mentari melukis suara alam,
berjuta kehidupan berterbangan menyatu suara desau angin
ranting bergelombang menyentuh dedaunan memanggil jiwa:

apakah Engkau mengetahui setiap saat aku merindukanmu,
menguntai dentingan lonceng memukau detak jantung,
apakah Engkau mengetahui aku sangat mencintai dirimu,
Lintasanmu para auramu menatah arah matahariku,
apakah Engkau mengetahui hanya dirimu berada di hatiku,
tersulam membentang pelangi,menguntai cakrawala malam
menghantar cinta kasih keabadian,
memetikmu satu bintang nan berpijar:

sesaat degub jantungku masih menggema dipelataran membumi
Lengkungan mata menghantar cahaya diujung makna menetak malam
kehangatan pelukanmu menyelami detakku mencumbu zaman
seribu pintu menguntai seribu jendela doa mantra dewata
:cinta, kasih, sayang menyatupadu:

Kekasih abadiku dihamparan cawan cawan kerinduan
membentang telapak tanganku terpaku disalibmu
wahai jiwa jiwa suci menyelimutimu dilantunan cakrawala
dalam berkatmu saat langit terjaga menguntai tertidur membumi:

Lantunan harkat ungkapan alam semesta
menatah saat angin menghembus,
menggoyangkan dahan dan bunyi
menyatu makna desau dialam bebas:

diatas pedupaanmu membahan api
memudarkan dentingan embun dinihari,
para gemintang bercengkrama
menatah celah celah haluan peraduan,
tarian malam tercabik makna
menghunus pedang bermata dua,
merenda jejak jejak renta dewata
dipertapaan keabadian:

saat malam itu dihempasan hujan menebar badai
penaklukan berpijar lampu menikam cawan demi cawan
jantungku terpanggang terik matahari:
membentang Novena membelah detakku dialtarmu
sesaat doa menyelami dasar samudera sucimu
dipelupukku membentang lengkunganmu membahana
bentangan sayapku memeluk jantung melukis mimpimu:

selepas subuh telapak para kaki membentang
tanpa alas menyatu persinggahan,
ditangan memeluk keranjang kasih bingkisan kecil cakrawala,
jantungmu didermakan pada waktu sembayang hari ini,
melukis makna dewata berdinding papan kusam
beratap dedaunan melapuk tertetak usia:

Ketika bahu menopang kepekaan melengkapi belulang air mata
titisan lengkungan parasmu sosok danau mata berpintu jendela
tempat dimana cinta itu ada :
Laksana kanji menatah makna berjuta para,
Lingkaran api terpadamkan dipuncakmu:

membentang tebing Lukisan kemarin menanti pelangi mengembara
butiran dinding-dinding langit mencumbu embun angkasa raya,
berjuta tarian biola menatah pelupuk penantian gerangan bidadari
mencumbu derai cadikmu ditanah bermakna tiada terhenti:
perbatasan malam menghantar dinihari menghiasi mimpi kelak,
engkau bidadari tatahan makna antara selat memeluk cinta kasih,
cakrawala menghantar makna tertasbihkan hidupku direlungmu:

membahana kidungmu merenda getaran berserpihan darah,
terpancang tangga perisai belulang kepingan diri kian berdetak,
menggema Lonceng menikam antahberantah berpelukan waktu:
mencintaimu bentangan air laut melingkupi perut membumi,
jantungku terhenti tiada desah ombak nafas cintamu,
menatah Langkah didasar genggamanmu sang cahaya pelangi,
menetak tirai dirangkaian jiwa serupa darah membentang cawanmu:

ditempa mimbar jiwa istana matahari rangkaian ratnamutu manikam
Lukisan para batu permata memeluk sang bayu semilir berhembus
berguncang tirta membahana para dahan pepohonan alam raya:



persembahan perkara
2000-2011



.

No comments:

Post a Comment