Monday 11 May 2015

pembicaraan semesta

(1) percakapan pagi ini,
diawali langkah menuju jalan ragunan, mencari sarapan pagi ...
#‎enggak jadi makannya?? #enggak jadi. #‎mungkin nanti sore. 
#‎hehehe ... Sudah mandi?? #‎kaloo libur irir air # maksudnya?? 
#‎gak mandi .. Hahahaa.... # tetap cantik koq.. Muuahh .. 
# gombiiiiiiillllll ... # ouppss.. Gombeelll?? #‎lihat ?? 
Yang makan kuaciii?? --   

(2) Percakapan siang ini, matahari terasa sangat menyengat setiap pori-pori kehidupan ...
Lirih suaramu terdengar # sepanjang jalan jatinegara berada diseberang gereja tua mereka.
Memintal batu demi batu mengais nafkah untuk anak istri # ....
Kerlipan lampu setia menunggu langkah lunglai pemilik tubuh renta
memikul batuk yang terseret nafas kesedihan #
oohhh... Kembali suaramu lirih... #
sesekali diantara sesak nafas dan batuk tubuh renta itu melempar ludah kental
 bercampur darah berwarna kehitaman... 

(3)  Percakapan senja tadi, setiap hari sepeda tua ini sebanyak tiga kali saya kayuh melintasi ruang dan waktu # perlahan tatapan tertuju kesepeda tua berwarna kusam bertaburan karat membunuh warna usang # oohhh... Suara berdecak kagum menatap bola mata sendu nan merayu .... berbisik kepada angin melempar pertanyaan kapan saja waktu sepeda tua itu di kayuh... 

(4) Diatas meja kecil segelas kopi hitam pekat berhias kepulan asap disertai aroma durian berasal dari dalam gelas terdapat dua butir durian .... Disebelahnya masih utuh bagian lain dari sebuah durian... Perlahan senja kian sempurna terbunuh satu persatu berguguran diujung keris sang kelam malam ..... 

(5) Baiklah- aku mengayuh sepeda pemberian mediang kakekku ini keika selesai shollat subuh ... # menuju kemana ?? Setelah embun menghalau langkah kaki melaju diatas pedal sepeda tua #. .... Oohhh menuju taman kota Jakarta yang penuh dengan berjuta-juta cerita.... Merupakan lambang kejayaan negeri Indonesia ini .... 

(6) ..... Kemudian kembali mengayuhnya menuju pasar jatinegara ...
Walaupun sejauh itu dapat ditempauh dengan waktu lebih cepat...
Karena melintasi ruang dan waktu .... #
ooohhh... Sepeda negeri diatas awan ...
Sekejap mata akan sampai dimana keinginan terkabulkan # 

(7)  ...... dipertemuan empat penjuru angin pasar jatinegara tertambat berjuta-juta cita dan cinta ... Huuhhh... Termasuk diriku didalam lingkaran usang itu... Menunjuk segerombolan para pengrajin batu akik berparas lusuh termakan usia tertikam tiang pancang # ... Sudut mata membiting jemari manis sebelah kanan seonggok batu hitam menantang matahari dipertengahan jalan pulang menuju ufuk bara # .... Suara lirih bergetar menyapa lengkingan gerenda waktu menatah ruang tiada berhenti ..... 

(8) percakapan seorang ibu tua penambang batu, langkah kaki perempuan renta itu melintasi perbukitan kampung baturaja berselendang harapan menuai kasih berserat kura-kura .... #. .... Sebilah lembing mengarungi angkasa raya terlempar membunuh serpihan tebing mengurai darah menetas lintasan makna purba ... # baiklah, sebongkah nasi bersulam ikan teri berlappis daun pisang tersesat meminang angan usang ...... 

(9) perbincangan seorang penulis sejarah usang, .... Selembar kata-kata memintal pertapaan usang bersemi kembang setaman diatas kerlipan gemintang parapial membelah matahari .... # jemari semesta menimang noktah bersudut tiga perupa melukis alunan tanah menitis air terbakar api bercorak hitam penjelmaan kecubung api .....

(10) perbincangan setelah bersantap siang, .... Masakan seperti ini merupakan masakan termahal diseluruh menjalani pertapaan ... # tentu saja, masih seperti pendahulu kita menggunakan peralatan sederhana .... # tetapi, pada kesempatan ini semua mulai beralih menjadi lebih menuju sekunder dibandingkan primer ... # dipenghujung kata seekor lalat tetap terbang mencari tiang sampan ....

(11) perbincangan pandai besi, .... Engkau menyebutnya tungku matahari bersulam enam pintu bersuling angin lautan ... # tentu saja ketika sebilah pusaka terbakar mantra berbisik mengurai lengkungan aliran sungai api menjelma lima jemari bertatah langit bersebadan bumi ...

(12) perbincangan perempuan pemikul api, ...... langit berwajah kelam memanah awan bertaburan hujan kata-kata berselimut angkara murka ... # satu persembahan terbunuh diujung tanjung bersemedi pujangga memetik daun syair laksana air kehidupan bersendratari kematian 

(13) ....  perbincangan pemancing diatas dermaga, ....... Oohhh .. Senja ini begitu indah dibandingkan senja-senja sebelumnya ... Lirih deburan ombak merayu dermaga .... # kerlipan lampu mercusuar perlahan terlihat sayup-sayup sampai menikam detak nadi memberangus kelam malam ... #. Sebait puisi berqalam angkara murka melucuti tubuh telanjang terlentang tertikam kenikmatan .... Memberangus kelam malam ...

(14) pembicaraan budak belian, ... ketika sepundi makna menukar jiwa terbang melayang menembus cakrawala.. # sesungguhnya seluruh pasukan berkuda memecut pedati berdenting tatahan besi mengukir tebing berbatu terjal ... # seekor elang terbang tinggi melempar nyawa diujung tangan berbusur meruncing anak panah semesta ....

(15) pembicaraan di ufuk timur, .... setetes embun membasahi ladang gersang menuai kenikmatan setiap teguk nafas diatas telapak tangan berbisik lirih angin memuji sang surya .. # baiklah... Ini pertemuan dalam jiwa tanpa kata-kata .... Seperti pendahulu kita ... 

(16) pembicaraan cinta abadi, .... Kehadiran detakmu membuka hari menggapai awan bersama kepakan sayap asmara... # serpihan malam lirih ditelingamu tersapu desah kata bersumpah mencintaimu tertulis bait separuh jiwa .... 

(17) pembicaraan dua atlit beladiri, berhembus angin kepagian melempar kereta angin melintasi kaki gunung karang terbelenggu arca hitam legam bertanduk satu menantang matahari... # satu kekuatan semesta melingkari jemari berwarna merah darah menetes memeluk ujung bambu runcing di utara andalas ... # secawan makna perjamuan diatas altar berkaki langit bertangan membumi ...

(18) pembicaraan mengejar mimpi, .... terhenyak, saat semburat cahaya matahari perlahan mencumbu kehangatan selimut panjangmu ... # serpihan mimpi masih terkapar satu persatu mengejar malam dipelupuk mata sang rembulan ... # sebutir pertapaan usang menatah jejak bersandiwara alam semesta .. # ... diatas pohon mahoni seekor burung hantu merajut kisah pekat malam .... 

(19)  pembicaraan pencuri waktu, matahari berkisah sebongkah pengembaraan bertelanjang setengah dada terbunuh diatas putaran jarum pemintal benang kematian .. # tiga puluh juta langkah menimang anak tangga melintasi tebing terjal tersulam mantra angkara murka ... # seberkas cahaya rembulan kian menepi diatas air secawan bermantera paras sang pencuri waktu ....  

(20) pembicaraan pandai besi, .... malam tergadai diatas balai tua menitis embun pagi bertatah kedua telapak tangan terjilat penantian sejuta makna # ... Hujan penantian menepi dipelukan gerimis bersatu dua nafas menjelma perjanjian usang menarik tali temali terikat setengah tiang ..  

(21)  pembicaraan para pelaut, ... Ketika secarik kertas usang terbuka helai demi helai menarik titik jejak bertahta gunung Krakatau masa silam # ... Serpihan buih menjelma diatas gelombang memintal badai melintasi legundi menarik sauh memutar kemudi membelah arus memuja rakata .. # angin lautan bersolek diatas tiang layar bergemuruh suara camar memintal arah meniti senja bermakna jingga nan menjingga ... 

(22)  pembicaraan penjual roti , .... baiklah, secangkir kopi bersulang diujung jemari menetak mimpi semalam diatas piring terhampar setangkup roti memikat sanubari ... # para pilar hutan belantara memasak air diatas tungku penantian usang pengembara ... # diatas dahan sebait puisi memahat kematian abadi terpanggang lingkaran matahari ...

(23) pembicaraan pembuat batu akik, .... matahari terbelenggu diatas kepala menaruh berjuta pengharapan membelah lorong berbatu hitam pekat malam terang benderang .. #.sebaris anak panah melesat menikam angkasa berlapis lazuardi menjelma jemari rembulan tertatah gemerlapan gemintang .... # ... Satu detak nadi tergadai diatas balai tua menatah kecubung api bertulis suratan tangan seratus ribu tahun kisah antah berantah ... 

(24) pembicaraan ibunda alam, ....
sebait mantra melintasi ufuk timur merajut ufuk barat
 bersabda semesta memetik berjuta titik gemerlapan
gemintang berselimut jubah danau mata kemegahan makna ....  

(25) pembicaraan fallen embers, ....
mencintaimu dalam rintik hujan kasih kemilau cinta menyatu desah hujan memeluk rentang ruang deburan waktu abadi tertatah dasar samudera terkasih (MJA) .....  Pekat malam menghantar kerinduan menghampar pelukan tersesap relung jiwa menetak kebekuan menimang simponi ombak berdesah mencumbu karang meminang benih dicawan keabadian .. 

(26) pembicaraan hujan gerimis, ....
Hujan kepagian membuka jendela hari jum'at
memanah rinai hujan berpuisi diatas gelombang
lautan ikal mayang rambutmu .... 


(27)  pembicaraan Credo, ... Bertatah kemenangan dalam doa pasrah menjelma aku percaya termaktub kerinduan sang dewata tersulam sepuluh salam pujoian semesta bermantra dewi khayangan bermahligai kemuliaan bermakna terpujilah para malaikat bersanding para kudus berperisai kemenangan abadi ...   

si tu savais combien jet'aime, 
tu comprendrais que sans toi 
tous les jours sont blemes #  






(28) pembicaraan berdarah, ...
Satu sayatan panjang tersesap membalut tulang belulang
bermandi darah kental kemerahan membasahi ladang gersang ... #
para pemikul matahari mengejar tetesan kehidupan
perlahan mengental diujung kecubung tanduk menjelma butiran zahra
laksana percikan api keabadian ....

(29)  pembicaraan seikat perjanjian usang, ....
 secawan anggur tersesap melintasi lingkaran jejnjangmu
bergemerlapan warna pelangi membunuh ujung mata
bersandiwara seikat perjanjian usang .. #

(30)  pembicaraan diatas dermaga ....
Kupu-kupu diatas batu ... #
 ... Ombak bersimponi mengejar ujung karang
memukat mimpi semalam ..
# satu makna menikam lukisan lautan
bertinta merah diperbatasan kata ... 

(31)  pembicaraan dibawah pohon trembesi, ....
 sepinggan kenikmatan terpasung diujung paras pasi
menepi pagi bersenggama para peri
merangkai gelora api 

(32)  pembicaraan memanah rinai hujan, ....
 Ibunda alam melahirkan pagi melukis paras matahari
 bersolek tubuh semesta bernoktah rinai hujan diatas kepala
membiting kata dewata ... 

(33)  pembicaraan penambang intan , .... musim hujan bersemi ladang-ladang tandus mengejar butiran hujan diatas tegalan berjajar kaki dua memantik api kehidupan # lukisan pagi menjelma senja laksana sayatan berlian berparas rembulan menimang langkah diatas enam belas anak tangga berbisik warna kerlipan para menara ....

(34)  pembicaraan perempuan bertusuk konde tulang musang, .... senja menggelung rambut ikat sepanjang pinggang bersolek paras langit diatas lautan menguarai perbatasan warna jingga termaktub suratan tangan sang belia .. # ... Sepanjang teluk perlahan menoreh berjuta kerlipan kunang-kunang memanggil suara malam berselimut kelam perempuan bertusuk konde tulang musang menarik satu ulasan seringai kepedihan .... 

(35)  pembicaraan perbatuan, .... Baiklah, angin lautan berdesah menikam pulau andalas menusuk kalbu, # jemari tangan menatah kerlipan hujan berwarna pelangi berselimut kelam malam telanjang #. .... Secangkir kopi hitam pahit ditemani sebatang rokok daun nipah membuka jendela sang surya dengan suka-cita membalut tiga warna kalimaya .... 

(36)  pembicaraan perbatuan, ..... melukis tiga warna diatas cakrawala bertatah palung terdalam membumi bersatu ruh kalimaya menjelma batang meraih dahan bersemi ranting berselimut akar langit ... # .... malam membiting serpihan kerlipan berjuta-juta gemintang memanah satu biduribulan menggenggam jemari tangan tersesap danau anak mata sang dewata ... 

 (37)  pembicaraan penjual jamu gendong ... Sebait mantra tertuang dilingkaran cawan bermakna kekuatan semesta berlari mengejar matahari # angin malam berselendang usang mengikat bagan besimpul sembilan tempayan laksana pelangi melukis bahtera hujan ... 

(38)  pembicaraan dibawah rinai hujan, ... angin barat kian menerpa ujung anak panah melesat meminang lengkungan busur nan membahana # seutas tali melingkari jenjang semesta bertaburan kerlipan noktah berselimut hitam kalimaya bertahta ...

(39)  pembicaraan pelayan restoran cina, ... angin barat bersenandung diatas lautan memeluk ujung buih gelombang berseteru anak kapal memintal buritan # serpihan kerinduan mengental dibawah temaram lampion berbisik tetesan hujan menjemput senja laksana embun bermimpi sepertiga malam melingkari perjanjian jemari bertatah kalimaya usang ....




27 april- tahun 2015 3pukul 21:47 -
jakarta- Indonesia raya



.


No comments:

Post a Comment