(1) percakapan pagi ini,
diawali langkah menuju jalan ragunan,
mencari sarapan pagi ...
#enggak jadi makannya?? #enggak jadi.
#mungkin nanti sore.
#hehehe ... Sudah mandi?? #kaloo libur irir air #
maksudnya??
#gak mandi .. Hahahaa.... # tetap cantik koq.. Muuahh ..
#
gombiiiiiiillllll ... # ouppss.. Gombeelll?? #lihat ??
Yang makan
kuaciii?? --
(2) Percakapan siang ini, matahari terasa sangat
menyengat setiap pori-pori kehidupan ...
Lirih suaramu terdengar #
sepanjang jalan jatinegara berada diseberang gereja tua mereka.
Memintal batu demi batu mengais nafkah untuk anak istri # ....
Kerlipan
lampu setia menunggu langkah lunglai pemilik tubuh renta
memikul batuk
yang terseret nafas kesedihan #
oohhh... Kembali suaramu lirih... #
sesekali diantara sesak nafas dan batuk tubuh renta itu melempar ludah
kental
bercampur darah berwarna kehitaman...
(3) Percakapan senja
tadi, setiap hari sepeda tua ini sebanyak tiga kali saya kayuh
melintasi ruang dan waktu # perlahan tatapan tertuju kesepeda tua
berwarna kusam bertaburan karat membunuh warna usang # oohhh... Suara
berdecak kagum menatap bola mata sendu nan merayu .... berbisik kepada
angin melempar pertanyaan kapan saja waktu sepeda tua itu di kayuh...
(4) Diatas meja kecil segelas kopi hitam pekat berhias kepulan asap
disertai aroma durian berasal dari dalam gelas terdapat dua butir
durian .... Disebelahnya masih utuh bagian lain dari sebuah durian...
Perlahan senja kian sempurna terbunuh satu persatu berguguran diujung
keris sang kelam malam .....
(5) Baiklah- aku mengayuh sepeda
pemberian mediang kakekku ini keika selesai shollat subuh ... # menuju
kemana ?? Setelah embun menghalau langkah kaki melaju diatas pedal
sepeda tua #. .... Oohhh menuju taman kota Jakarta yang penuh dengan
berjuta-juta cerita.... Merupakan lambang kejayaan negeri Indonesia
ini ....
(6) ..... Kemudian kembali mengayuhnya menuju pasar jatinegara
...
Walaupun sejauh itu dapat ditempauh dengan waktu lebih cepat...
Karena melintasi ruang dan waktu .... #
ooohhh... Sepeda negeri diatas
awan ...
Sekejap mata akan sampai dimana keinginan terkabulkan #
(7)
...... dipertemuan empat penjuru angin pasar jatinegara tertambat
berjuta-juta cita dan cinta ... Huuhhh... Termasuk diriku didalam
lingkaran usang itu... Menunjuk segerombolan para pengrajin batu akik
berparas lusuh termakan usia tertikam tiang pancang # ... Sudut mata
membiting jemari manis sebelah kanan seonggok batu hitam menantang
matahari dipertengahan jalan pulang menuju ufuk bara # .... Suara lirih
bergetar menyapa lengkingan gerenda waktu menatah ruang tiada berhenti
.....
(8) percakapan seorang ibu tua penambang batu, langkah kaki
perempuan renta itu melintasi perbukitan kampung baturaja berselendang
harapan menuai kasih berserat kura-kura .... #. .... Sebilah lembing
mengarungi angkasa raya terlempar membunuh serpihan tebing mengurai
darah menetas lintasan makna purba ... # baiklah, sebongkah nasi
bersulam ikan teri berlappis daun pisang tersesat meminang angan usang
......
(9) perbincangan seorang penulis sejarah usang, .... Selembar
kata-kata memintal pertapaan usang bersemi kembang setaman diatas
kerlipan gemintang parapial membelah matahari .... # jemari semesta
menimang noktah bersudut tiga perupa melukis alunan tanah menitis air
terbakar api bercorak hitam penjelmaan kecubung api .....
(10)
perbincangan setelah bersantap siang, .... Masakan seperti ini merupakan
masakan termahal diseluruh menjalani pertapaan ... # tentu saja, masih
seperti pendahulu kita menggunakan peralatan sederhana .... # tetapi,
pada kesempatan ini semua mulai beralih menjadi lebih menuju sekunder
dibandingkan primer ... # dipenghujung kata seekor lalat tetap terbang
mencari tiang sampan ....
(11) perbincangan pandai besi, .... Engkau
menyebutnya tungku matahari bersulam enam pintu bersuling angin lautan
... # tentu saja ketika sebilah pusaka terbakar mantra berbisik
mengurai lengkungan aliran sungai api menjelma lima jemari bertatah
langit bersebadan bumi ...
(12) perbincangan perempuan pemikul api,
...... langit berwajah kelam memanah awan bertaburan hujan kata-kata
berselimut angkara murka ... # satu persembahan terbunuh diujung
tanjung bersemedi pujangga memetik daun syair laksana air kehidupan
bersendratari kematian
(13) .... perbincangan pemancing diatas
dermaga, ....... Oohhh .. Senja ini begitu indah dibandingkan
senja-senja sebelumnya ... Lirih deburan ombak merayu dermaga .... #
kerlipan lampu mercusuar perlahan terlihat sayup-sayup sampai menikam
detak nadi memberangus kelam malam ... #. Sebait puisi berqalam angkara
murka melucuti tubuh telanjang terlentang tertikam kenikmatan ....
Memberangus kelam malam ...
(14) pembicaraan budak belian, ... ketika
sepundi makna menukar jiwa terbang melayang menembus cakrawala.. #
sesungguhnya seluruh pasukan berkuda memecut pedati berdenting tatahan
besi mengukir tebing berbatu terjal ... # seekor elang terbang tinggi
melempar nyawa diujung tangan berbusur meruncing anak panah semesta
....
(15) pembicaraan di ufuk timur, .... setetes embun membasahi ladang
gersang menuai kenikmatan setiap teguk nafas diatas telapak tangan
berbisik lirih angin memuji sang surya .. # baiklah... Ini pertemuan
dalam jiwa tanpa kata-kata .... Seperti pendahulu kita ...
(16)
pembicaraan cinta abadi, .... Kehadiran detakmu membuka hari menggapai
awan bersama kepakan sayap asmara... # serpihan malam lirih ditelingamu
tersapu desah kata bersumpah mencintaimu tertulis bait separuh jiwa
....
(17) pembicaraan dua atlit beladiri, berhembus angin kepagian
melempar kereta angin melintasi kaki gunung karang terbelenggu arca
hitam legam bertanduk satu menantang matahari... # satu kekuatan
semesta melingkari jemari berwarna merah darah menetes memeluk ujung
bambu runcing di utara andalas ... # secawan makna perjamuan diatas
altar berkaki langit bertangan membumi ...
(18) pembicaraan mengejar
mimpi, .... terhenyak, saat semburat cahaya matahari perlahan mencumbu
kehangatan selimut panjangmu ... # serpihan mimpi masih terkapar satu
persatu mengejar malam dipelupuk mata sang rembulan ... # sebutir
pertapaan usang menatah jejak bersandiwara alam semesta .. # ...
diatas pohon mahoni seekor burung hantu merajut kisah pekat malam ....
(19) pembicaraan pencuri waktu, matahari berkisah sebongkah
pengembaraan bertelanjang setengah dada terbunuh diatas putaran jarum
pemintal benang kematian .. # tiga puluh juta langkah menimang anak
tangga melintasi tebing terjal tersulam mantra angkara murka ... #
seberkas cahaya rembulan kian menepi diatas air secawan bermantera
paras sang pencuri waktu ....
(20) pembicaraan pandai besi, ....
malam tergadai diatas balai tua menitis embun pagi bertatah kedua
telapak tangan terjilat penantian sejuta makna # ... Hujan penantian
menepi dipelukan gerimis bersatu dua nafas menjelma perjanjian usang
menarik tali temali terikat setengah tiang ..
(21) pembicaraan para
pelaut, ... Ketika secarik kertas usang terbuka helai demi helai
menarik titik jejak bertahta gunung Krakatau masa silam # ... Serpihan
buih menjelma diatas gelombang memintal badai melintasi legundi menarik
sauh memutar kemudi membelah arus memuja rakata .. # angin lautan
bersolek diatas tiang layar bergemuruh suara camar memintal arah meniti
senja bermakna jingga nan menjingga ...
(22) pembicaraan penjual roti
, .... baiklah, secangkir kopi bersulang diujung jemari menetak mimpi
semalam diatas piring terhampar setangkup roti memikat sanubari ... #
para pilar hutan belantara memasak air diatas tungku penantian usang
pengembara ... # diatas dahan sebait puisi memahat kematian abadi
terpanggang lingkaran matahari ...
(23) pembicaraan pembuat batu akik,
.... matahari terbelenggu diatas kepala menaruh berjuta pengharapan
membelah lorong berbatu hitam pekat malam terang benderang .. #.sebaris
anak panah melesat menikam angkasa berlapis lazuardi menjelma jemari
rembulan tertatah gemerlapan gemintang .... # ... Satu detak nadi
tergadai diatas balai tua menatah kecubung api bertulis suratan tangan
seratus ribu tahun kisah antah berantah ...
(24) pembicaraan ibunda
alam, ....
sebait mantra melintasi ufuk timur merajut ufuk barat
bersabda semesta memetik berjuta titik gemerlapan
gemintang berselimut
jubah danau mata kemegahan makna ....
(25) pembicaraan fallen embers,
....
mencintaimu dalam rintik hujan kasih kemilau cinta menyatu desah
hujan memeluk rentang ruang deburan waktu abadi tertatah dasar samudera
terkasih (MJA) ..... Pekat malam menghantar kerinduan menghampar
pelukan tersesap relung jiwa menetak kebekuan menimang simponi ombak
berdesah mencumbu karang meminang benih dicawan keabadian ..
(26)
pembicaraan hujan gerimis, ....
Hujan kepagian membuka jendela hari
jum'at
memanah rinai hujan berpuisi diatas gelombang
lautan ikal mayang
rambutmu ....
(27) pembicaraan Credo, ... Bertatah kemenangan dalam
doa pasrah menjelma aku percaya termaktub kerinduan sang dewata
tersulam sepuluh salam pujoian semesta bermantra dewi khayangan
bermahligai kemuliaan bermakna terpujilah para malaikat bersanding para
kudus berperisai kemenangan abadi ...
si tu savais combien jet'aime,
tu comprendrais que sans toi
tous les jours sont blemes #
(28) pembicaraan berdarah, ...
Satu sayatan panjang tersesap membalut
tulang belulang
bermandi darah kental kemerahan membasahi ladang
gersang ... #
para pemikul matahari mengejar tetesan kehidupan
perlahan
mengental diujung kecubung tanduk menjelma butiran zahra
laksana
percikan api keabadian ....
(29) pembicaraan seikat perjanjian usang,
....
secawan anggur tersesap melintasi lingkaran jejnjangmu
bergemerlapan warna pelangi membunuh ujung mata
bersandiwara seikat
perjanjian usang .. #
(30) pembicaraan diatas dermaga ....
Kupu-kupu
diatas batu ... #
... Ombak bersimponi mengejar ujung karang
memukat
mimpi semalam ..
# satu makna menikam lukisan lautan
bertinta merah
diperbatasan kata ...
(31) pembicaraan dibawah pohon trembesi, ....
sepinggan kenikmatan terpasung diujung paras pasi
menepi pagi
bersenggama para peri
merangkai gelora api
(32) pembicaraan memanah
rinai hujan, ....
Ibunda alam melahirkan pagi melukis paras matahari
bersolek tubuh semesta bernoktah rinai hujan diatas kepala
membiting
kata dewata ...
(33) pembicaraan penambang intan , .... musim hujan
bersemi ladang-ladang tandus mengejar butiran hujan diatas tegalan
berjajar kaki dua memantik api kehidupan # lukisan pagi menjelma senja
laksana sayatan berlian berparas rembulan menimang langkah diatas enam
belas anak tangga berbisik warna kerlipan para menara ....
(34)
pembicaraan perempuan bertusuk konde tulang musang, .... senja
menggelung rambut ikat sepanjang pinggang bersolek paras langit diatas
lautan menguarai perbatasan warna jingga termaktub suratan tangan sang
belia .. # ... Sepanjang teluk perlahan menoreh berjuta kerlipan
kunang-kunang memanggil suara malam berselimut kelam perempuan bertusuk
konde tulang musang menarik satu ulasan seringai kepedihan ....
(35)
pembicaraan perbatuan, .... Baiklah, angin lautan berdesah menikam pulau
andalas menusuk kalbu, # jemari tangan menatah kerlipan hujan berwarna
pelangi berselimut kelam malam telanjang #. .... Secangkir kopi hitam
pahit ditemani sebatang rokok daun nipah membuka jendela sang surya
dengan suka-cita membalut tiga warna kalimaya ....
(36) pembicaraan
perbatuan, ..... melukis tiga warna diatas cakrawala bertatah palung
terdalam membumi bersatu ruh kalimaya menjelma batang meraih dahan
bersemi ranting berselimut akar langit ... # .... malam membiting
serpihan kerlipan berjuta-juta gemintang memanah satu biduribulan
menggenggam jemari tangan tersesap danau anak mata sang dewata ...
(37) pembicaraan penjual jamu gendong ... Sebait mantra tertuang
dilingkaran cawan bermakna kekuatan semesta berlari mengejar matahari #
angin malam berselendang usang mengikat bagan besimpul sembilan
tempayan laksana pelangi melukis bahtera hujan ...
(38) pembicaraan
dibawah rinai hujan, ... angin barat kian menerpa ujung anak panah
melesat meminang lengkungan busur nan membahana # seutas tali
melingkari jenjang semesta bertaburan kerlipan noktah berselimut hitam
kalimaya bertahta ...
(39) pembicaraan pelayan restoran cina, ...
angin barat bersenandung diatas lautan memeluk ujung buih gelombang
berseteru anak kapal memintal buritan # serpihan kerinduan mengental
dibawah temaram lampion berbisik tetesan hujan menjemput senja laksana
embun bermimpi sepertiga malam melingkari perjanjian jemari bertatah
kalimaya usang ....
27 april- tahun 2015 3pukul 21:47 -
jakarta- Indonesia raya
.
No comments:
Post a Comment