matahari
terbakar diatas tungku rembulan tersemat pagi menjelma senja memahat
sepi sebutir embun kasih - tiga ribu enam puluh satu anak tangga mendaki
nafas satu berkata dua sukma membuncah raga - satu bendera dua warna
meminang kekasih diujung sayatan metaji bertabuh rah menari rinai hujan
menepi *
matahari
perlahan terbenam memeluk selimut malam dilintasan pacuan kuda memecut
asa menarik tali kekang gemericing lapisan kaki-kaki depan mengejar
kaki-kaki belakang - hamparan rumput hijau berseteru padang ilalang
gersang melempar tarian musim kemarau panjang diatas pelana memukat
kata-kata memecah telinga semesta*
para
belia memadu kasih diatas selembar daun ketapang bergulir embun
kesiangan terbakar api memerah bara gairah lautan terdalam - hujan air
mata memecah satu malam dua jeritan menoreh sisa jejak kembara menitah
langkah menimang dua menara berlampu terpenggal satu menjelma kematian
abadi dipowinatan *
malam
kian mendaki membunuh anak tangga meniti langit bertungkai panjang
laksana balutan sutera tubuh perempuan pencuri gemintang nan membinar -
satu kerlipan asahan intan tertanam menitis acnamu sang membinar
melintasi perbatasan antahberantah menembus hujan badai melengkapi
sebait puisi menujuk kebawah sebelah kiri - langit berpeluh menebar
jaring memukat kata-kata tersesap gelombang meruncing arus palung
terdalam* malam tenggelam setengah tiang diatas tungku api membara membakar gairah menjemput dinihari penuh kenikmatan* malam
bermandi cahaya gemintang berkelip satu menembus kelam bersolek
bayangan menenun cermin diatas dua puluh lima jejak menuai dinihari * malam kian menepi membasuh paras dinihari melipat layar melempar sauh mengikat sulur-sulur nafas dipelukan dermaga kekasih* malam tergadai menggaris satu sayatan belati dipenghujung detak nadi menetes darah kematian abadi *
menulis
awal matahari terbit menghapus akhir rembulan tenggelam laksana
perempuan bergaun biru memintal layar diujung lengkungan tubuh meniti
pelukan kereta angin menetak kuningan - hujan kata-kata kerinduan
laksana perjamuan secawan air lautan lepas meneguk puisi tiada akhir
membaca mantra meniti anak tangga pura petitenget bermakna silang nun *
menanak
pagi diatas tungku mimpi semalam berjubah kasih memikat segenggam
kehidupan tergenang asa meniti cahaya matahari menembus cakrawala
menggaris daun jendela bersusun sirih *
gemuruh
ombak mengejar angin basah mengikat gelombang ikal mayang tergantung di
ujung dahan matahari perlahan tenggelam memuja peraduan malam -
perempuan pemetik rembulan berlari mengejar mimpi berkumandang suara
azan magrib gegap gempita menikahi surau perkampungan kuala - setetes
darah mengalir sungai memahat hilir berkelok-kelok meniti nasib
terpenggal hulu kiasan antahberantah * // kata tetua- maka: pahatlah asa penuh suka cita* merengkuh langit setinggi-tingginya- menyelam palung lautan sedalam-dalamnya *
angin
kering kemarau panjang dihamparan padang gersang meniup lengkungan anak
kembang ilalang - tiga bendera bercorak merah menggaris putih
bertengger diatas pengharapan sebilah taji menikam kematian abadi* Langit
bersolek lengkungan pelangi bertahta tiga kekuatan bercorak putih
menimang puncak kuning menatah lautan tembaga menikam bumi berpalung
terdalam *
*
No comments:
Post a Comment